Dihikayatkan tentang dua orang bersaudara, yang satu ta’at beribadah, sedangkan yang lainnya merupakan orang yang berlebihan atas dirinya. Orang yang taat beribadah berangan-angan ingin bisa melihat iblis. Lalu, pada suatu hari tampaklah iblis seraya berkata, “Alangkah menyesalnya kamu yang telah menyia-nyiakan umurmu selama empat puluh tahun dalam menahan nafsu dan melelahkan badan, padahal umurmu masih tersisa, seperti umurmu yang telah lewat. Maka, bebaskanlah dirimu dalam mengumbar hawa nafsu.” Ahli ibadah itu berkata di dalam hatinya, “Aku akan turun menemui saudaraku yang berada di bawah rumah dan akan menemaninya makan, minum, dan menikmati kelezatan-kelezatan lainnya selama dua puluh tahun. Kemudian aku akan bertobat dan beribadah kepada-Nya selama dua puluh tahun sisa umurku.” Dia pun turun dengan niat itu.
"Warung Belajar Bebas: Gerbang Pengetahuan Islami dan Inspirasi Hidup" Warung Belajar Bebas adalah ruang digital bagi Anda yang ingin memperdalam pemahaman tentang agama dan kehidupan. Dengan kajian kitab kuning, ceramah, doa, serta artikel motivasi, blog ini menjadi teman belajar yang fleksibel dan relevan bagi pembaca dari berbagai latar belakang. Jelajahi wawasan Islami dengan sentuhan modern dan mudah diakses.
Kisah dua saudara ahli ibadah dan pemabuk yang berakhir tidak terduga
KEUTAMAAN SURAT WAQI'AH
Hadiṡ-hadiṡ Nabi SAW tentang keutamaan dan keistimewaan surat al-Waqi'ah dalam menghasilkan rizki, tersebut dalam kitab Khazinatul Asrar sbb.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قرأ سورة الواقعة كل ليلة لم تصبه فاقة أبدا قال سعد المفتى هو حديث صحيح و في حديث اخر من داوم علي قراءة سورة الواقعة لم يفتقر أبدا
Artinya : Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa membaca surat al-Waqi'ah setiap malam maka dia tidak akan mengalami kefakiran selama-lamanya". Sa'd al-Mufty berkata : "Itu adalah hadiṡ ṣahih". Dalam hadiṡ lain disebutkan; "Barang siapa melanggengkan membaca surat al-Waqi'ah maka dia tidak akan fakir selamanya".
Dibaca 40 kali, atau 14 kali setiap ba'da 'aṣar
Khusus mengenai surat al-Waqi'ah, barang siapa membaca surat al-Waqi'ah 40 hari setiap harinya dia membaca 40 x dengan berturut-turut, tidak pernah senggang dari membacanya, maka sesungguhnya Allah akan memberikannya rizki yang luas tanpa ada kesulitan.
kunci sukses hidup santri
Demi Santri, Habib Umar Rela Kedinginan
Demi
Santri Habib Umar rela kedinginan
Dikutib dari NU.or.id
Habib
Hamid Al-Qodri mengisahkan, pada sebuah malam di musim dingin di mana suhu di
Pondok Darul Mustofa, Tarim, Hadramaut, Yaman mencapai 4 derajat celcius,
beberapa murid asal Indonesia kedinginan.
Mereka adalah murid yang baru beberapa saat tiba di Yaman dan baru pertama kali merasakan musim dingin. Pada waktu itu, terdapat empat murid asal Indonesia yang tak kebagian selimut tebal. Akhirnya Habib Umar mendatanginya sambil membawa dua lembar selimut. Lalu Habib Umar bertanya, ‘apakah selimutnya masih kurang?’. Para muridnya menjawab, ‘Iya masih kurang, Habib’.
Selang
beberapa waktu Habib Umar datang dengan selembar selimut di tangannya. Setelah
menyerahkan, Habib Umar bertanya lagi, ‘apakah masih kurang?’. Lalu muridnya
menjawab ‘Iya, kurang satu lagi Habib’. Tak lama, Habib Umar datang lagi
membawa dan menyerahkan selembar selimut lainnya yang agak bau ‘pesing’.
Walhasil murid yang menerima selimut terakhir ini sedikit menggerutu.
Keesokan
harinya ia mengeluh pada temannya yang lebih senior tentang selimut yang
diterimanya. Rekannya lalu berkata, “Sesungguhnya dua selimut yang diberikan
pertama kali oleh Habib Umar adalah milik Habib Umar sendiri dan istrinya.
Sedangkan dua yang terakhir adalah milik anak-anaknya yang masih kecil,” kata
rekannya seperti ditirukan Habib Hamid Al-Qodri. “Jadi Habib Umar sampai
rela dia dan keluarganya serta anak-anaknya tidur kedingingan karena rasa
perhatian yang tinggi pada muridnya yang datang dari jauh,” ujarnya.
JASAD YANG UTUH DALAM KUBUR KARENA MAHABBAH KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
Adalah Syeikh Isa Al-Bayanuni rahimahullah seorang ulama yang berasal dari “Bayanun” salah satu desa yang menjadi bagian kota Aleppo di Suriah merupakan seorang ulama yang begitu cinta kepada Nabi Muhammad SAW, bahkan beliau mendapat julukan “Maddah arrasul” atau sang pemuja Rasulullah SAW sebab mengarang banyak bait syair pujian kepada Rasulullah SAW.
Syeikh Isa Al-Bayanuni
rahimahullah berkata:
Aku bermimpi melihat Nabi Muhammad saw, beliau berkata
kepadaku: "Kami sudah menyiapkan tempat untukmu di dekat kami"
Lantas Syeikh berangkat haji ke Makkah, lantas menziarahi
Rasulullah saw. Tiga hari setelah ziarah, beliau sakit selama beberapa hari
kemudian wafat dan dimakamkan di Pemakaman Baqi'. Setelah beberapa tahun dari
wafatnya, makam beliau dibongkar untuk menguburkan orang yang baru saja meninggal. Ternyata mereka menemukan
jasad Syeikh masih utuh.
Bagaimana jasad beliau tidak utuh, sedangkan beliau berkata
dalam Syairnya:
جسد تمكن حب أحمد فيه ☆ تالله إن الأرض لا تبليه
Jasad yang menyimpan cinta pada Ahmad (Nabi Muhammad),
demi Allah tak kan pernah dimakan bumi.
أو كيف يبليه التراب وحبه ☆ في قلبه ومدحه في فيه
Atau, bagaimana tanah akan memakannya, sedangkan cinta
pada Nabi ada di hatinya, pujiannya ada di lisannya.
أكثر عليه من الصلاة فإنها ☆ نور لقبرك عند ما تأويه
Perbanyaklah Sholawat kepada Nabi, sesungguhnya
sholawatmu akan menjadi cahaya dalam kubur saat kau memasukinya.
(kisah Islami) KELEDAI YANG MENGADU PADA RASULULLAH SAW
Abu Hurairah R.A Yang Kelaparan Sampai Dikira Terkena Penyakit Sawan
BATU PENGGILING GANDUM YANG MASUK SURGA
Nasihat Imam Abu Hanifah Untuk Orang yang Malas Bekerja
Didalam islam tidak diperkenankan
untuk berbutus asa. Kita harus selalu berusaha untuk meraih kesuksesan, baik di
dunia maupun akhirat. Oleh sebab itu, tidak ada istilah pengangguran, istilah
itu hanya digunakan oleh orang yang berakal sempit. Islam mengajarkan kita
untuk maju kedepan, bukan meminta-minta dijalan.
SI PEMALAS DAN ABU
HANIFAH
Suatu hari ketika imam Abu
Hanifah sedang berjalan-jalan melewati sebuah rumah yang jendelanya masih
terbuka. Dalam rumah ia mendengar suara orang yang sedang mengeluh dan menangis
tersedu-sedu. Dalam keluhan orang tersebut dia berkata “Aduhai, alangkah
malangnya nasibku ini. Agaknya tidak ada seorang pun yang lebih malang daripada
nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi belum datang sesuap nasi atau makanan
pun dikerongkonganku sehingga seluruh badanku menjadi lemah. Oh, manakah hati
yang berbelas kasih dan sudi untuk memberi curahan air walau setetes.”
Mendengan keluhan itu, Abu
Hanifah merasa kasihan. Lalu, beliau pulang ke rumahnya dan mengambil sebuah
bungkusan untuk diberikan kepada orang itu. Imam abu Hanifah kemudian
melemparkan bungkusan yang berisi uang tersebut kepada si malang itu dan segera
meneruskan perjalanannya. Sementara itu, si malang merasa terkejut setelah
menemukan sebuah bungkusan yang tidak diketahui darimana datangnya. Si malang
pun tergesa-gesa membukanya dan mendapati di dalamnya ada uang dan secarik
kertas yang bertuliskan “ Hai Manusia, sungguh tidak wajar kamu mengeluh
seperti itu. Kamu tidak perlu mengeluh dengan nasibmu. Ingatlah kepada
kemurahan Allah dan cobalah memohon kepada-Nya dengan bersungguh-sungguh. Jangan
suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus. “
Pada keesokan harinya, imam Abu
Hanifah melewati kembari rumah tersebut, dan terdengan keluhan simalang lagi, “Ya
Allah Tuhan yang Maha belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan
bungkusan lain seperti kemarin. Sekedar untuk menyenangkan hidupku yang melarat
ini. Sungguh jika tuhan tidak memberi, akan lebih sengsaralah hidupku, semakin
tidak untung nasibku”. Mendengan keluhan itu, Iman Abu Hanifah melemparkan lagi
bungkusan berisikan uang kedalam rumah tersebut dan secarik kertas
dididalamnya. Simalang semakin gembira mendapat bungkusan itu dan membukanya
dan membaca tulisan yang ada dalam kertas tersebut “Hai kawan, bukan begitu cara
bermohon, bukan demikian cara berikhtiyar dan berusaha. Perbuatan demikian ‘malas’
namanya. Putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah. Sungguh tidak ridho
tuhan melihat orang pemalasa dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan
dirinya. Janganlah berbuat demikian. Hendaklah kamu bekerja dan berusaha, karena
kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari ataui diusahakan. Orang
hidup tidak bisa hanya duduk diam, tetapi haruslah bekerja dan berusaha. Allah
tidak akan memperkenankan permohonan orang yang malas untuk bekerja. Allah
tidak akan mengabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu carilah pekerjaan
yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhityarlah sedapat mungkin dengan
pertolongan Allah. Insyaallah pekerjaan itu akan kamu peroleh selama kamu tidak
berputus asa. Nah, carilah segera pekerjaan, saya doakan semoga sukses.”
Selesai membaca surat itu, ia
termenung, ia insaf dan sadar akan kemalasannya. Selama ini ia tidak mau
ikhtiyar dan berusaha. Pada keesokan harinya, ia keluar dari rumahnya untuk
mencari pekerjaan. Sejak hari itu, sikapnya pun berubah mengikuti
peraturan-peraturan hidup (sunnatullah) dan tidak lagi melupakan nasihat orang
yang memberikan nasihat itu.
KISAH LUCU PEBISNIS YANG INGIN SEDEKAH DIAM-DIAM (ceramah Habib Ali Al Jufri)
Imam Abdul Wahhab
|
:
|
"saudaraku, aku
tidak berfikir kamu siap untuk bersedekah tanpa seorang pun tahu".
|
Pebisnis
|
:
|
"tidak tidak,
cobalah aku!"
|
Imam Abdul Wahhab
|
:
|
"akankah kau
bersabar?"
|
Pebisnis
|
:
|
"ya, aku akan
sabar"
|
Imam Abdul Wahhab
|
:
|
"baiklah,
ada seorang fulan dan fulan, mereka adalah seorang keluarga yang baik dan
membutuhkan, tetapi mereka tidak memperlihatkan kesulitannya kepada orang
lain. orang lain berpikir mereka orang mampu karena mereka tidak
memperlihatkan kekurangannya"
|
Pebisnis
|
:
|
"baikah, semoga
Allah membalasmu"
|
Pada
malam harinya pebisnis tersebut menempatkan tas yang berisi emas di depan
rumah orang yang telah ditunjukkan oleh sang Imam. Dia mengetuk pintu dan
bergegas pergi sebelum keluarga tersebut mengetahuinya bersedekah secara
diam-diam.
Keesokan harinya
pebisnis tersebut menghadiri majelis sang Imam, dia duduk dan diam, berjuang untuk tidak mengatakan
sesuatu.
|
||
Pebisnis
|
:
|
“syeikh! aku memberimu kabar gembira!, dengan
rahmat Allah, saat ini banyak orang yang bersedekah secara diam-diam"
|
Imam Abdul wahhab haya
tersenyum namun tidak berkomentar.
beberapa saat kemudian
pebisnis tersebut berkata
|
||
|
:
|
"apakah kau tahu
syeikh?, tadi malam aku mendengar si fulan telah mendapatkan sedekah secara
diam-diam"
|
Imam Abdul Wahhab As
Sya'roni menatapnya dan tertawa. beberapa saat kemudian pebisnis itu berkata
|
||
|
:
|
"syeikh! ada
seorang pebisnis yang mengahadiri majlis ini,, hendaknya mereka sepertiku,
tadi malam aku bersedekah kepada orang-orang secara diam-diam".
|
Sang imam berkata
|
:
|
"aku berkata
kepadamu, kamu belum siap untuk bersedekah tanpa seorang pun tahu"
|
GARA-GARA PUNYA ISTRI CEREWET, ORANG INI MAMPU MENAKHLUKKAN HARIMAU
TIDAK MAU JAWAB ADZAN, BEGINI NASIBNYA KELAK
BAGINYA DUA SURGA
BAGINYA DUA SURGA
Alkisah, ada seorang pemuda di kota Madinah memiliki akhlak yang luhur, kezuhudan yang tinggi, taat beribadah, dan tidak pernah ketinggalan bersolat jamaah bersama khalifa Umar bin Khattab ra setiap waktu. Berita anak muda ini tersebar keseluruh pelosok kota Madinah, sehingga mendapat pujian dari para sahabat Nabi saw terutama dari khalifah Umar ra.
Anak muda ini tinggal bersama ayahnya yang sudah tua. Ia sangat mencitainya dan taat kepadanya, belum pernah ia meninggalkanya kecuali jika ingin pergi ke masjid untuk bersolat jamaah bersama Amirul Mu’minin Umar bin Khattab ra. Selesai sholat ia segera kembali pulang.
Suatu hari, di saat kembali dari masjid di tengah jalan, ia dipergoki oleh sorang wanita cantik. Wanita itu menggodanya dengan bermacam cara sehigga ia terpersona. Hari berikutnya terjadi hal yang sama, wanita itu menunggunya di depan jalan menuju ke rumahnya. wanita itu menggodanya dan mengajaknya mampir ke rumahnya. Sungguh wanita itu telah bermaksud melakukan perbuatan maksiat dengannya, dan ia pun tergoda syaitan dan bermaksud melakukannya pula dengan wanita itu. Tiba tiba ia melihat tanda tanda kebesaran ayat Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya”, surat al a’raf ayat 201
Karena ketakwaanya yang tinggi kepada Allah, ayat itu membuatnya jatuh pingsan ke tanah. Prempuan tadi ketakutan, langsung memanggil tetangganya. Pemuda yang sedang pingsan akhirnya dibawa ke rumah ayahnya. Ia tidak sadar sampai larut malam. Ayahnya sangat binggung sekali. Sebelum adzan subuh, ia baru sadar dari pingsannya. Begitu sadar, sang ayah bertanya kepadanya sebabnya ia pingsan semalam suntuk. Ia bercerita kepada ayahnya apa yang terjadi di malam tadi sehingga ia teringat dengan ayat Al-Qur’an dan jatuh pingsan. Ayahnya bertanya : “Ayat apa gerangan yang kau baca wahai anakku?”. Ia kemudian membaca lagi ayat yang tersebut diatas “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya”. Begitu selesai membacanya ia jatuh ke tanah dan kali ini ia bukan pingsan, melainkan meninggal dunia seketika.
Berita wafatnya pemuda tadi tersiar ke seluruh kota Madinah, hingga terdengar oleh Umar bin Khattab ra. Beliau pun segera pergi ke rumah ayah anak muda tadi untuk mengucapkan ta’ziah (bela sungkawa). Tapi sayang beliau terlambat tidak mendapatkan jenazahnya. Ia sudah dikubur. Umar pun tidak menghilangkan kesempatannya. Ia langsung pergi ke kuburannya. Setelah sholat janazah di kuburan anak muda tadi, beliau berkata di hadapan kuburannya “Wahai Fulan, barang siapa yang takut kepada Allah maka baginya dua surga” surat al Rahman 46. Subahanllah, beberapa saat setelah Umar ra membacakan ayat itu terdengar suara anak muda tadi dari dalam kubur berkata: “Wahai Umar!, Aku telah diberikan Allah kedua duanya di surga dua kali” **
Wallahua’lam bisshowab.