Tampilkan postingan dengan label CERAMAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERAMAH. Tampilkan semua postingan

CONTOH PIDATO BAHASA INGGRIS TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DI INDONESIA


The role of Islamic boarding schools (pondok pesantren) in Indonesia:

Ladies and gentlemen,

Good morning/afternoon/evening. Today, I would like to talk to you about the significant role of Islamic boarding schools, commonly known as "pondok pesantren", in Indonesia."Pondok pesantren" plays a vital role in shaping the religious, social, and educational landscape of our nation.

Keistimewaan Bulan Ramadhan (Tausyiah Menyambut bulan Ramadhan) oleh: KH. Ihyaulumuddin

 Bulan Ramadlan Special Moment

 

Allah Swt berfirman:

“Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat- Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Dan adalah ia (kurnia Allah dan rahmat-Nya) itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”(QS Yunus:58)

Di antara karunia dan rahmat Allah Swt kepada umat ini adalah Dia menjadikan di sana ada keistimewaan dalam suatu tempat (tempat yang istimewa) seperti kemuliaan Makkah al Mukarramah, Madinah al Munawwarah, tanah yang disucikan (Baitul Maqdis), tanah Arafah dan tanah-tanah yang lain, juga keistimewaan dalam masa (masa yang istimewa) seperti bulan ramadlan di antara bulan-bulan lain dan hari jum’at di antara hari-hari yang lain, serta keistimewaan di kalangan manusia (manusia yang istimewa) seperti halnya terpilih menempati maqam kenabian dan kewaliaan (baca selengkapnya file pdf dibawah ini..)


Kemuliaann Bulan Dzul Hijjah

Seseorang yang memuliakan 10 hari ini(10 hari awal bulan dzulhijjah) maka Allah akan memuliakannya dengan 10 kemuliaan : 
1. Berkah Umurnya
2. Bertambah hartanya. 
3. Terjaga keluarganya. 
4. Terhapus kesalahannya. 
5. Dilipatgandakan kebaikannya. 
6. Dimudahkan saat sakaratul maut. 
7. Penerang kegelapan(saat dikubur) 
8. Memberatkan timbangan amal kebaikannya. 
9. Selamat dari siksaan neraka. 
10. Naik derajatnya. 

dan barangsiapa yg bersedekah pada orang miskin di 10 hari ini , seakan-akan dia bersedekah pada para Nabi dan Rasul-Nya, yang menjenguk orang sakit maka seakan-akan menjenguk wali-wali abdalnya Allah, yang mengiring jenazah maka seakan-akan mengiringi jenazah syuhada', yang memberi pakaian orang mukmin maka Allah akan memberi pakaian surgaNya, yang lemah lembut pada anak yatim maka Allah akan lemah lembut padanya dibawah naunganNya di hari qiyamat dan barang siapa yang hadir majelis ilmu maka seakan-akan dia menghadhir majelis-majelis para Nabi dan Rasul-Nya. 

~ Kitab Al GunYah SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI ~

Ta'aruf

وإنما الناس بحار، فلا تحكم على أعماقهم وأنت لا ترى إلا شواطئهم.

Manusia adalah lautan, maka jangan menilai kedalamannya sementara kamu tidak tahu apa-apa selain pantainya.


Ta'aruf

Berasal dari 'arafa, yaitu, mengetahui. Jika kamu kira ta'aruf adalah istilah yang dipakai untuk kali pertama mengenal orang, dan berhenti ketika kamu sudah mengetahui nama dan CV sederhananya, maka kamu salah.

Ta'aruf adalah proses panjang, bahkan ia berjalan seiring sebuah relasi berjalan. Tetap terjadi ta'aruf bahkan ketika pernikahan telah mencapai usia ke-duapuluhlima. Tetap ada ta'aruf meski kamu sudah bekerja dengan teman-temanmu dalam puluhan event dan acara.

Singkatnya, ta'aruf adalah cara kita untuk mengetahui "ta'rif" seseorang. Ta'rif adalah definisi. Semakin kita berta'aruf, kita akan tahu definisi hidupnya yang sebenarnya itu apa...

Karena manusia itu berlapis-lapis. Semakin dikenal, maka ia akan membuka tabir lapisan terdalamnya. Dan kita akan semakin tahu dia siapa. Apa yang membuatnya bersedih, alasan apa yang membuat dia jadi pendiam, sebab apa yang membuat dia membenci aroma tertentu.

ceramah Lucu KH. Safarun Bojonegoro

ceramah agama KH. Safarun dari Bojonegoro dalam rangka haflah akhirussanah Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Manyar Sekaran Lamongan

WONG IKU AKHIRE TRUS PISAH, PISAH, PISAH.... (Ceramah KH. Agus Imam Saerozi)

senengono sopo wahe sak karepmu, tapi awakmu siap-siap bakal pisah karo seng mbok senengi. Seneng anak yo bakal pisah, seneng wong tuwo yo bakal pisah, seneng bojo nggeh bakal pisah, wong iku akhire trus pisah, pisah, pisah.....
silahkan lihat video lengkapnya berikut..

KISAH LUCU PEBISNIS YANG INGIN SEDEKAH DIAM-DIAM (ceramah Habib Ali Al Jufri)

Sedekah secara diam-diam adalah amalan yang sangat mulia, dalam Hadist disebutkan orang yang yang sedekah secara diam-diam akan mendapatkan naungan Allah pada hari dimana tidak adan naungan وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ يَمِينُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ (Dan seorang yg bersedekah dgn diam-diam, sehingga tangan kanannya tak mengetahui apa yg disedekahkan oleh tangan kirinya). 
Namun bersedekah tanpa ada seorang pun yang mengetahui akan sangat berat dilakukan, hal itu karena sifat dasat manusia yang suka untuk dipuji dan riaya' atau pamer.
mengenai hal tersebut  Al Habib Ali Al Jufri bercerita:

Imam Abdul Wahhab Ash Sya'roni adalah salah satu imam Al Azhar yang Masyhur, Suatu ketika datang seorang pebisnis kepada beliau dan berkata: "Syeikh, aku telah mendengarmu berceramah tentang bersedekah secara diam-diam dan pahalanya, aku memutuskan akan melakukannya. Tunjukkanlah aku orang miskin yang layak menerima sedekah, aku akan memberinya sedekah di malam hari".

Imam Abdul Wahhab
:
"saudaraku, aku tidak berfikir kamu siap untuk bersedekah tanpa seorang pun tahu".

Pebisnis                  
:
"tidak tidak, cobalah aku!"
Imam Abdul Wahhab
:
"akankah kau bersabar?"
Pebisnis                     
:
"ya, aku akan sabar"
Imam Abdul Wahhab
:
"baiklah, ada seorang fulan dan fulan, mereka adalah seorang keluarga yang baik dan membutuhkan, tetapi mereka tidak memperlihatkan kesulitannya kepada orang lain. orang lain berpikir mereka orang mampu karena mereka tidak memperlihatkan kekurangannya"

Pebisnis                    
:
"baikah, semoga Allah membalasmu"

Pada malam harinya pebisnis tersebut menempatkan tas yang berisi emas di depan rumah orang yang telah ditunjukkan oleh sang Imam. Dia mengetuk pintu dan bergegas pergi sebelum keluarga tersebut mengetahuinya bersedekah secara diam-diam.
Keesokan harinya pebisnis tersebut menghadiri majelis sang Imam, dia duduk dan diam, berjuang untuk tidak mengatakan sesuatu. 

Pebisnis                    
:
syeikh! aku memberimu kabar gembira!, dengan rahmat Allah, saat ini banyak orang yang bersedekah secara diam-diam"
Imam Abdul wahhab haya tersenyum namun tidak berkomentar.
beberapa saat kemudian pebisnis tersebut berkata

:
"apakah kau tahu syeikh?, tadi malam aku mendengar si fulan telah mendapatkan sedekah secara diam-diam"
Imam Abdul Wahhab As Sya'roni menatapnya dan tertawa. beberapa saat kemudian pebisnis itu berkata

:
"syeikh! ada seorang pebisnis yang mengahadiri majlis ini,, hendaknya mereka sepertiku, tadi malam aku bersedekah kepada orang-orang secara diam-diam".
Sang imam berkata

:
"aku berkata kepadamu, kamu belum siap untuk bersedekah tanpa seorang pun tahu"

berikut video ceramahnya

credit for https://t.me/tareem_lovers, thanks for sharing. 

DUNGANE WONG TUWO IKU LUWIH MANDI TINIMBANG DUNGANE NABI (Ceramah KH. Imam Saerozi Lamongan)

Do'a orang tua itu mandi (mujarab) seperti halnya do'a Nabi, antara Nasihat dan do'a orang tua itu lebih mujarab Do'a orang tua. cuman orang manusia itu suka memberi Nasihat dari pada mendoakan, padahal masih lebih mujarab do'a. Doa orang tua kepada anaknya itu seperti do'a Nabi tapi nasihat orang tua kepada anak tidak seperti Nasihat Nabi. kenapa bisa begitu?, Karena Nabi itu lebih baik  (qudwah hasanah) daripada nasihatnya, sedangkan orag tua itu nasihatnya terlalu baik dari pada kelakuannya. makanya ada orang tua yang menasihati anaknya untuk sabar padahal dia sendiri suka mengamuk. Monggo nyimak video berikut untuk lebih lengkapnya..

orang yang ingin mencintai Allah berarti tidak punya tatakrama ! (video ceramah KH. Imam Saerozi)

Kita sering mendengar dan sering mengucapkan Innalillahi wa Inna Ilahi Rojiun "kita adalah milik Allah dan akan kembali ke Allah". Kalau masalah kembali kepada Allah, semua orang pasti akan kembali kepada Allah, cuma masalahnya ketika kita kembali apakah kita akan diterima oleh Allah?. soalnya banyak orang yang pulang dari bepergian tapi malah disuruh untuk minggat (diusir), ada juga yang malah diharap-harapkan untuk pulang "alhamdulillah sampeyan dah datang". 

Ternyata tidak semua orang yang pulang kepada Allah SWT kemudian diterima-Nya, mari kita ingat sabda Nabi Muhammad SAW "kelak ketika hari kiamat, Allah berkata kepada Nabi Adam, "Adam, bangunlah! siapkan 999 dari anak cucumu dan masukkan kedalam neraka, dan satu orang masukkan ke dalam surga". Jadi dari seribu orang, hanya satu orang yang akan diterima oleh Allah SWT.

Allah menginginkan kita menjadi orang yang dicintai, bukan mencintai. perbedaan dari kedua sangat jelas, orang yang mencintai tidak mesti orang baik, sedangkan orang yang dicintai pastilah orang yang baik. Orang yang ingin mencintai Allah adalah orang yang tidak punya tatakrama. karena orang yang ingin mencintai Allah berarti aslinya masih belum mencintai Allah. 

Contoh sederhananya: jika suami anda bilang "dek, aku ingin menjadi orang yang mencintai kamu". Mendengar perkataan begitu apakah anda akan suka? berarti selama ini suami anda tidak mencintai anda?  
silahkan tonton ceramah lucu KH. Imam Saerozi lengkapnya sebagaimana berikut:

Nasihat KH. Masbuhin Faqih untuk keselamatan bangsa

Bangsa Indonesia telah merdeka selama lebih dari 71 tahun, terbebas dari belenggu penjajahan dan perbudakan. Beribu-ribu nyawa bangsa yang telah menjadi korban, mulai dari rakyat kecil, para kaum terpelajar, bahkan dari golongan ulama'. Mereka rela berkorban demi untuk mewariskan kepada anak cucunya sebuah negeri yang merdeka, damai, gemah ripah loh jinawi.

Namun, berbagai macam kejadian pada akhir-akhir ini menyadarkan kita, bahwa setelah negeri ini melepaskan diri dari penjajah, akan selalu ada penjajah-penjajah lain yang mencoba untuk merenggut kedamaian bangsa, memecah belah persatuan dan persaudaraan, mengadu domba antar ras, suku, dan agama. Tidak luput, mereka juga menyenggol kaum santri yang mereka anggap lugu dan konservatif.

Seorang santri bukan seorang yang selalu gegabah dalam mengambil sikap dan tindakan, namun mereka akan selalu menunggu petuah dan petunjuk oleh guru maupun kiyai. karena bagi santri seorang guru atau syaikh adalah harus lebih di utamakan dari pada kedua orang tua, hal itu demi untuk menggapai ilmu yang barokah dan bermanfaat, yang dapat mengantarkan seorang mukmin (orang yang beriman) menjadi orang yang semakin bertaqwa kepada Allah SWT yang tujuan paripurnanya adalah bahagia di akhirat yang kekal.

Dan sebagai bukti kita beriman kepada Allah, kita juga harus berjiwa Nasionalime atau cinta Tanah air, karena cinta Tanah Air merupakan sebagian daripada Iman "hubbul wathon minal Iman". berikut adalah dawuh Hadratus Syaikh KH. MASBUHIN FAQIH Gresik sebagai jawaban atas kegelisahan kalangan pesantren dalm menanggapi kekisruhan Negeri ini

DOA COBLOSAN KH. ABD MU'THI PP.IHYAUL ULUM MANYAR LAMONGAN


Alm. KH. ABD. MU'THI adalah pendiri Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Manyar Lamongan. merupakan salah satu Kiyai kharismatik di daerah Lamongan Jawa Timur. salah satu peninggalan beliau adalah suatu ketika beliau pernah diminta do'a oleh warga Nahdliyyin ketika pemilihan umum, pada saat itu, NU masih menjadi partai politik seperti yang disampaikan oleh KH. ABD. AZIZ CHOIRI (Ketua MUI lamongan) dalam video berikut:



DOWNLOAD CERAMAH KH. MISBAH GRESIK

Berikut adalah ceramah agama yang disampaikan oleh KH. MISBAH dari gresik jawa timur pada sela-sela acara haul di salah satu pesantren lamongan jawa timur


Semoga bermfaat

DAWUH KH. ABDULLAH FAQIH LANGITAN


Silahkan download dawuh Syaikhuna KH. ABDULLAH FAQIH Langitan (alm) tentang larangan melanggar peraturan pondok (termasuk merokok)

BUKTI BUKTI CINTA PADA SANG NABI

ان الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. أرسله بشيرا ونذيرا وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له. شهادة اعدها للقائه ذخرأ. واشهد ان محمدا عبده و رسوله. ارفع البرية قدرا. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا. أما بعد. فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون.
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita terus-menerus meningkatakan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt., dengan melaksanakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya, sebab hanya degan iman dan taqwa yang sesungguhnya, kebahagiaan dan keselamatan dunia sampai akhirat akan kita miliki. Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan hamba Allah yang mendapat rida-Nya dan senantiasa dalam rahmat sertalindungan-Nya, bahagia dunia dan akhirat, amin.Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Kita telah memasuki bulan yang bersejarah yakni bulan dimana Rasulullah Saw. Dilahirkan, Rasul pembawa ajaran terkhir, yang mengeluarkan manusia dari gelap gulita kekafiran dan menyelamatkannya dari tepi jurang neraka. Unuk itu sudah seharusnya kita tergugah untuk memperingatinya dengan bentuk amal saleh sebagai ungkapan cinta kita kepada Rasulullah Saw.
Sebagai umat Muhammad Saw. yang mencintai beliau, sudah sepantasnya jika hari kelahiran baginda Nabi Saw. Ini, kita merayakan dan memperingatinya dengan kegiatan yang sesuai dengan anjuran syariat Islam sebagai bukti cinta kita kepada beliau. Dan bukan sebalaiknya, memperingati maulid dengan kemaksiatan dan kemungkaran yang bertolak belakang, kata cinta kepada beliau. Peringatan malid Nabi hendaklah dijadikan momentum penyelenggaraan kecintaan dan ketaatan pada ajaran yang di bawa oleh beliau. Allah Swt. Berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُوني‏ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ اللهُ غَفُورٌ رَحيمٌ   قُلْ أَطيعُوا اللهَ وَ الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لا يُحِبُّ الْكافِرينَ
Artinya:
katakanlah, ‘jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir.” (QS. Ali-Imron: 31-32)

Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Manifestasi cinta kepada Rasulullah Saw. Agaknya memerlukan penyelenggaraan kembali  pada akhir-akhir ini, sebab merupakan tuntunan ajaran agama yang harus dijaga kemurniannya, jangan sampai diarahkan kepada hal-hal yang menyimpang. Hal ini penting untuk diingat, sebab pada akhir-akhir ini terliahat gejala-gejala yang perlu mendapat perhatian dan pelurusan, diantarnya, bentuk kegiatan peringatan maulid yang hanya sekedar kegiatan rutinitas untuk menghabiskan anggaran biaya yang sangat besar tanpa disemangati kecintaan kepada Rasulullah,sehingga bentuk-bentuk peringatannya terkadang menyimpang jauh, bahkan bertentangan dengan logika kecintaan kepada beliau.
Ketika kita mengadakan peringatan mauid Nabi Muhammad Saw. Untuk itu, nilai ritual yang ada didalamnya harus mencerminkan logika kecintaan kepada beliau, bukan yang kontradiktif dengan logika cinta. Perhatikan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Anas r.a. berikut ini:

عن أنس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: من أحب سنتى فقد أحبنى ومن أحبنى كان معى فى الجنة.
Artinya:
Diriwayatkan dari Anas r.a., dari Rasulullah Saw., bahwa beliau bersabda, barang siapa mencintai sunnahku maka sungguh ia telah mencintai aku, maka ia bersamaku di surga

Di dalam kitab durrotun Nasihin di jelaskan:
فمن أحب أن ينال رؤية النبي عليه الصلاة والسلام فليحبه حبا شديدا وعلامة الحب الاطاعة فى السنته السنية واكثار الصلاة عليه لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال من أحب شيئا اكثر من ذكره
Artinya:
“Maka barang siapa menginginkan dapat melihat Rasulullah Saw., hendaklah ia mencintai beliau dengan kecintaan yang sungguh. Adapun tanda-tanda cinta Rasul itu adalah mengikuti Sunnah beliau yang mulia dan memperbanyak berselawat untuk beliau, sebab Rasulullah Saw, telah bersabda, ‘barang siapa mencintai sesuatu, maka ia tentu banyak menyebutnya,”

Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Mecermati hadis di atas, dapatlah kita ketahui bahwa inti dari cinta kepada Rasulullah Saw. Adalah mengikuti dan meneladani sunnah-sunnah beliau dan memperbanyak membaca selawat kepada beliau. Dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kepada beliau harus diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perbuatan yang berorientasi kepada nilai religi, bukan sebatas formalitas belaka. Karena ujung dari rasa cinta itu adalah peningkatan kualitas diri dalam pengamalan ajaran agama yang dibawa oleh beliau.
Pengakuan cinta kepada beliau haruslah disertai perbuatan yang mencerminkan kecintaan kepada beliau,bila tidak, maka sama saja cinta itu bohong adanya. Perhatikan pernyataan salah seorang waliyullah Hatim Az Zahid berikut ini:

من ادعى حب النبي صلى الله عليه وسلم من غير اتباع السنة فهو كذاب
Artinya:
Barang siapa mengaku cinta Rasulullah Saw.tanpa mau mengikuti perilaku beliau, maka ia adalah seorang pembohong.

Hadrin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Oleh karena itu, bulan Rabiul Awal ini kita jadikan momentum untuk menyegarkan kecintaan kita kepada beliau, sekaligus mentaati dan mengikuti sunnah-sunnah beliau. Hal ini sangat refleksi dari cinta Rasul yang sesungguhnya, agar kelak kita memperoleh syafaat beliau yang artinya:
“diriwayatkan dari Aisyah.r.a., dia berkata, ‘barang siapa mencintai Rasulullah Saw., maka ia memperbanyak membaca selawat untuk belaiu. Adapun buahnya adalah memperoleh syafaat beliau dan dapat dan dapat menyertai beliau di surga’”
Allah Swt. Berfirman:

 مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Artinya:
Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang sia yang berpaling dari (ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. An-Nisa’: 80)
Hadrin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Semoga peringatan demi peringatan maulid Nabi Saw. Yang diselenggarakan oleh kaum muslimin, benar-benar merupakan ekspresi kecitaan kepada beliau, dengan kesediaan penuh untuk menaati dan mengikuti sunnah-sunnah beliau, sehingga kita akan mendapatkan syafa’at beliau, dan dapat bersama orang yang kita cintai itu di dalam surga, amin.    

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khotbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ


Ceramah KH. Syairozi Babat Lamongan vol 2

Asslaamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah Puji Syukur kehadirat Allah atas segala limpahan Rahmatnya.
kali ini saya akan berbagi ceramah kiai kharismatik dari Babat Lamongan, yaitu Kh. Syairozi. gaya ceramah beliau sangatlah enak untuk di dengar. pada ceramah yang saya share ini beliau berceramah tentang tiang-tiang dunia.. selamat menikmati..