Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan

Download Kitab Iqdul Lul Makna Pesantren / Makna Petuk

disclaimer: KITAB INI HANYA SEBAGAI REFERENSI, ANDA TETAP WAJIB MEMBELI BUKU ASLINYA DI TOKO BUKU TERDEKAT

 Download Kitab Iqdul Lul Makna Pesantren / Makna Petuk

تحميل كتاب 
عقد اللول
في سيرة البتول للشاعر الأديب السيد محمد حسن علوي الحداد
untuk melihat kumpulan kitab makna pesantren lainnya bisa dilihat di link berikut:
DAFTAR KITAB MAKNA


EMPAT CARA UNTUK MENGETAHUI KEKURANGAN SENDIRI

 EMPAT CARA UNTUK MENGETAHUI KEKURANGAN SENDIRI*


Imam Al-Ghazali menuturkan;
.
*إعلم أن الله عز وجل إذا أراد الله بعبد خيرا… بصره بعيوب نفسه، فمن كانت بصيرته نافذة… لم تخف عليه عيوبه، فإذا عرف العيوب… أمكنه العلاج، ولكن أكثر الخلق جاهلون بعيوب أنفسهم، يرى أحدهم القذى فى عين أخيه ولا يرى الجذع فى عين نفسه.*
.
Ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla jika menginginkan kebaikan kepada hambanya… Allah menunjukkan kekurangan dirinya, maka siapa yang mata hatinya terbuka… pasti akan terlihat kekurangan dirinya, jika dia mengetahui kekurangan dirinya… maka memungkinkan baginya untuk mengobatinya, akan tetapi kebanyakan orang tidak mengetahui kekurangan diri mereka, salah seorang dari mereka bisa mengetahui kekurangan orang lain tapi tidak bisa mengetahui kekurangan dirinya.
.

Kisah Bisyr Al Hafi (seri kisah para kekasih Allah)

Abu Nashr Bisyr Ibnul Harits al- Hafi atau terkenal dengan panggilan singkat Bisyr al-Hafi adalah seorang sufi yang  hidup  pada  pertengahan  abad  kedua  hingga  awal abad ketiga Hijriyyah. Ia tergolong salah satu sufi agung yang di awal kehidupannya menjalani kehidupan hedonistik, berfoya-foya dalam kemewahan hidup dan kemaksiatan. Kisah pertobatannya berawal dari sebuah peristiwa yang sangat sederhana namun cukup menakjubkan. Suatu hari, ia sedang berada dalam kondisi setengah  mabuk  dan  berjalan  sempoyongan  sepanjang jalan.

Tiba-tiba ia menemukan secarik kertas bertuliskan: Bismillah  ar-Rahman  ar-Rahiim,  Dengan  nama  Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’, yang telah terinjak-injak kaki dan kotor. Bisyr segera memungutnya. Kemudian ia membeli air sari mawar dan mengoleskannya pada kertas tersebut sehingga menjadi harum. Ia ciumi kertas itu dengan perasaan ta’dzim, penuh pengagungan. Lalu kertas yang sudah harum itu ia simpan dengan baik dan penuh rasa hormat di rumahnya.

Umar Bin Al-Khathab Bersama Gubernur Homs

Umar Bin Al-Khathab Bersama Gubernur Homs

Umair bin Sa'ad Al-Anshari berkata; Dia pernah diutus oleh Umar bin Al Khathab menjadi gubernur Homs. Kemudian dia tinggal di sana selama satu tahun, tanpa mengirim berita kepadanya. Maka Umar memerintahkan kepada sekretarisnya, "Kirimlah surat kepada Umair, karena demi Allah, saya lihat dia sudah menyalahi aturan. Isinya: Jika surat ini sampai kepadamu, maka datanglah kemari. Sambil engkau bawa harta hasil pengumpulan fai dari kaum muslimin."

Sesampainya surat itu, Umair segera mengambil tasnya, kemudian di dalamnya dia masukkan bekalnya, dan piringnya, dan menggantungkan perlengkapan pribadinya. Kemudian dia mengambil tongkatnya. Setelah itu, dia segera berangkat berjalan kaki dari Homs hingga sampai Madinah.

KISAH PENCURI KAIN KAFAN BERTAUBAT

Akibat  ragu-ragu  terhadap  jaminan rezeki Allah

(Kisah Pencuri Kain Kaffan yang Bertaubat)

Di Baghdad terdapat seorang lelaki yang sering mencuri kain kafan. Dia menggali setiap kuburan orang yang baru meninggal dunia dan mengambil kain itu. Pada suatu malam dia sedang menggali kubur. Dia terperanjat karena melihat api yang menjulang-julang tinggi keluar dari lubang kubur.


Badannya menggigil dan terus pingsan. Setelah sadar, dia lari tunggang-langgang sambil menangis terisak-isak. Saat ia lari itu, ia berjumpa dengan seorang wali Syeikh Junid Al-Bustani untuk menceritakan keadaan dan ingin bertaubat. Dia mengadu bahwa dia telah menggali 78 kubur. Menurut ceritanya, hanya dua kubur saja yang mayatnya masih menghadap kiblat. Dalam kubur-kubur yang lain, semua mayat itu telah berbalik membelakangi kiblat.

Syeikh Junid menerangkan mayat-mayat yang berbalik membelakangi kiblat itu adalah mayat yang pada masa hidupnya ragu-ragu tentang jaminan rezeki oleh Allah.