Prinsip-prinsip Pembelajaran



Perencanaa atau   pengembanga pembelajara yang   hendak memilih, menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran perlu memahami prinsip-prinsip pembelajaran yang mengacu pada teori belajar dan pembelajaran. Diantara prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip belajar adalah:[1]
1)      Prinsip kesiapan
Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam proses pembelajara. Kesiapan adalah kapasitas (kemampuan potensial) baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu. Apabila siswa siap untuk melakukan proses belajar, hasil belajar dapat diperoleh dengan baik. Sebaliknya bila tidak siap, tidak akan diperoleh hasil yang baikl. Oleh sebab itu pembelajaran dilakasanakan jika individu mempunyai kesiapan. [2]
Prose belaja sanga dipengaruhi   oleh   kesiapa individu sebagai  subyek  yang  melakukan  kegiatan  belajar.  Kesiapan  belajar adalah  kondisfisik-psikis  (jasmani-rohani)  individu  yang memungkinkan subyek dapat melakukan belajar.[3]
2)      Prinsip Motivasi
Berdasarkan  sumbernya  motivasi  dapat  dibagi  menjadi  dua, yaitu: Pertama,  MotivasInstrinsik,  yaitu motivasi  yang datang dari dalam  dirpara  peserta  didik. Kedua, motivasi ekstrinsik, yakni motivasi yang datang dari lingkungan di luar diri peserta didik.
Dalam pengembangan pembelajaran, perlu diupayakan bagaimana agar dapat mempengaruhi dan menimbulkan motivasi intrinsik melalui penataan metode pembelajaran yang dapat mendorong tumbuhnya motivasi belajar, sedangkan untuk menumbuhkan motivasi ekstrinsik dapat diciptakan suasana lingkungan yang mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3)      Prinsip Perhatian
Perhatian  dalam  proses pembelajaran  merupakan  faktor  yang memiliki  peranan  yang  besar,  jika  peserta  didik  memiliki  perhatian yang besar terhadap materi yang disajikan atau dipelajari, peserta didik dapat memilih dan menerima stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut diantara sekian banyak stimuli yang datang dari luar.
Perhatian  dapat  membuat  peserta  didik  untuk:  mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan, melihat masalah yang akan diberikan,  memilih dan memberikan  fokus pada masalah yang harus diselesaikan dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan.
4)      Prinsip Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang bisa menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Persepsi dianggap sebagai kegiatan awal struktur   kogniti seseorang Persepsi   bersifat  relatif selektif   dan teratur Ole karen itu,   seja dini   kepad peserta   didik   perlu ditanamkan rasa memiliki persepsi yang baik dan akurat mengenai apa yang akan dipelajari.
5)      Prinsip Pengulangan
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu, dengan retensi dapat membuat apa yang dipelajari dapat bertahan dan tertinggal lebih lama dalam struktur  kognitif  dadapat  diingat  kembali  jika  diperlukan.  Oleh karena  ituretensi  sangat  menentukan  hasil  yang  diperoleh  peserta didik dalam pembelajaran.
6)      Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian transfer adalah pengaitan pengetahuan yang suda dipelajari.   Pengetahua ata ketrampila yang   diajarkan disekolah selalu diamsusikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan  masalayang dialami dalam kehidupan  atau pekerjaan yang akan dihadapi kelak.



[1] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 137
[2] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, 7
[3] Ahmad  Tafsir,  Metodik  Khusus Pendidikan  Agama Islam (Bandung  : Rosda Karya, 1992), 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar