Download lalaran Nadzom Imriti Mp3

Santri mana yang tidak kenal dengan nadhom imrithi?, ya Kitab Imrithi adalah kitab legendaris karangan Syekh Syarofuddin Yahya Al-Imrithi, kitab ini sangat ringkas & terdiri dari 254 nadhom, didalamnya menerangkan tentang ilmu nahwu yg sangat penting untuk setiap pelajar yang mendalami bahasa arab. Di kalangan pesantren nadhom tersebut sangat dianjurkan untuk dihafalkan sebagai bekal dalam membaca & memahami kitab-kitab lain yg berbahasa arab, terlebih untuk mendalami isi kandungan makna Al-Qur'an & Al-Hadits, yg mana kalam arab tidak bisa difaham kecuali dengan lantaran ilmu tata bahasa, yakni Ilmu Nahwu & Shorof. 
Pada kesempatan kali ini, kami ingin share terjemah dan mp3 lalaran nadhom imrithi, langsung saja menuju link download dibawah ini

Terjemah         DOWNLOAD 1
                        DOWNLOAD 2

Mp3                 01. al iftitah - al i'rob
                        02. alamatil i'rob -alamatil khafdzi
                        04. Al Af'al - Na'ibilFail
                        05. mubtada' wal khabar- babun na'ti
                        06. babuf athaf - babulbadal
                        07. manshubatil asma' -babut tamyiz
                        08. al istina' - amala inna
                        09. nida' – idhofah

Jangan lupa share ke teman-teman yang lain ya.. terimakasih

Mengusap Wajah Setelah Sholat Bid’ah atau Sunnah???


Muslim Jawa sangatlah beragam. Karena keberagaman tersebut banyaklah adat-adat yang membingungkan. Seperti ada sebagian mereka yang ketika membaca salam dalam sholat mereka bukan sekedar menoleh ke kanan dan ke kiri. Tapi mereka juga membuka telapak tangan kanan kemudian membaca أسألك فوزا بالجنة  pada salam yang pertama dan mebuka telapak tangan kiri dan membaca أسألك نجاة من النار pada salam yang kedua, dan setelah mereka salam ada yang langsung mengusapkan telapak tangan ke wajah (tidak membaca doa dulu).
PERTANYAAN :
a.    Adakah anjuran khusus untuk mengusapkan telapak tangan ke wajah setelah sholat?
JAWABAN :
Tidak ada anjuran khusus mengusapkan kedua telapak tangan ke wajah, yang ada adalah anjuran mengusap ke wajah dengan telapak tangan kanan.
 (قرة العين بفتاوى اسماعيل ص21)
سؤال:ما قولكم فى مسح الوجه والرأس بعد تسليمتي الصلاة فهل له اصل فى السنة او لا ؟
الجواب ... والله الموفق للصواب ان ذلك له اصل فى السنة بل هو سنة وقد ذكر الامام النووى فى كتابه الاذكار فى باب الاذكار بعد الصلاة قال رحمه الله تعالى وروينا فى كتاب ابن السنى عن انس رضى الله عنه قال كان رسول الله صلى الله  عليه وسلم اذا قضى صلاته مسح جبهته بيده اليمنى ثم قال اشهد ان لا اله الا الله الرحمن الرحيم اللهم اذهب عنى الهم والحزن.
بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي – ص:49)
[فائدة]: روى ابن منصور: أنه كان إذا قضى صلاته مسح جبهته بكفه اليمنى ثم أمرَّها على وجهه حتى يأتي بها على لحيته الشريفة وقال: "بسم الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب والشهادة الرحمن الرحيم، اللهم أذهب عني الهم والحزن والغم، اللهم بحمدك انصرفت، وبذنبي اعترفت، أعوذ بك من شرِّ ما اقترفت، وأعوذ بك من جهد بلاء الدنيا وعذاب الآخرة".


ADVERB



ADVERB


1. )  PENDAHULUAN
 Dalam mempelajari Bahasa Inggris, ada banyak hal yang harus diketahui terlebih dahulu, salah satunya adalah bagian-bagian perkataan yang diucapkan atau  dalam Bahasa Inggris disebut Parts of Speech. Dalam tata bahasa (grammar) Bahasa Inggris, Parts of Speech diklasifikasikan dalam delapan jenis kata yang digolongkan sesuai dengan apa yang ditunjukkannya yakni noun (kata benda), pronoun (kata ganti), adjective (kata sifat), verb (kata benda), adverb (kata keterangan), preposition (kata depan/preposisi), conjunction (kata sambung/penghubung) dan interjection (kata seru). Namun dalam makalah ini hanya akan dibahas tentang “adverb” sesuai dengan lingkup yang telah ditentukan.
  
2. )  PEMBAHASAN
 Adverb atau kata keterangan adalah kata yang memberikan penjelasan mengenai tempat, waktu dan cara suatu kegiatan atau peristiwa itu terjadi. Contoh : here, now, softly, loudly, tomorrow, again, twice, never, dll.
Adverb juga didefinisikan sebagai kata yang menjelaskan kata kerja (verb), kata sifat (adjective), kata depan (preposition) dan kata lainnya kecuali kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun).
Contoh :
a.       I am working now.
(kata now dalam kalimat tersebut adalah keterangan waktu yang menerangkan kata kerja working).
b.       Hendi speaks loudly.
(kata loudly dalam kalimat tersebut menerangkan bagaimana cara Hendi berbicara).
c.        Wenny never comes before dinner.
(kata never dalam kalimat tersebut merupakan keterangan petunjuk frequensi/keseringan).

Macam Adverb (Types of Adverb).
1.       Adverb of Time.
Merupakan kata keterangan yang menyatakan waktu terjadinya suatu pekerjaan, tindakan atau peristiwa tersebut. Contoh : afterwards (kemudian, sesuadah itu, lalu), already (sudah), before (lebih dahulu, sebelum), frequently (seringkali), now (sekarang), today (hari ini), soon (segera), immediately (segera), lately (akhir-akhir ini), yesterday (kemarin), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
I’am stydying english now. (Saya sedang belajar bahasa Inggris sekarang).
Untuk membantu menunjukkan Adverb of Time, kita bisa mengajukan pertanyaan dengan kata “when” (kapan).

2.       Adverb of Place.
Merupakan kata keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya suatu perbuatan, tindakan atau peristiwa tersebut. Contoh : above (di atas), back (di belakang), below (di bawah), around (sekeliling), here (di sini), somewhere (di suatu tempat), everywhere (dimana-mana), there (di sana), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
She studies English here. (Ia belajar bahasa Inggris di sini).
Untuk membantu menunjukkan Adverb of Place, kita bisa mengajukan pertanyaan dengan kata “where” (di mana).

3.       Adverb of Manner.
Merupakan kata keterangan yang mengungkapkan bagaimana caranya suatu pekerjaan itu dilakukan atau suatu peristiwa itu terjadi. Contoh : carefully (dengan hati-hati), fluently (dengan lancar), hard (dengan keras), fast (dengan cepat), slowly (dengan lambat, secara perlahan-lahan), suddenly (tiba-tiba), together (bersama-sama), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
They worked hard. (Mereka bekerja dengan keras).
Untuk membantu menunjukkan Adverb of Manner, kita bisa mengajukan pertanyaan dengan kata “how” (bagaimana).
  
4.        Adverb of Degree.
Merupakan kata keterangan yang mengungkapkan sampai seberapa jauh (tingkat atau derajad) suatu keadaan atau peristiwa itu. Lazimnya menerangkan/memodifikasi adjective/kata sifat atau adverb itu sendiri. Contoh : almost (hampir), enough (cukup), fairly (agak/digunakan untuk pernyataan positif), rather (agak/digunakan untuk pernyataan negatif), nearly (hampir), very (sangat), too (terlalu), only (hanya), quite (sungguh), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
1)   She is very pretty girl. (Ia seorang gadis yang sangat manis).
Adverb very menerangkan Adjective pretty.
2)   I quite understand. (Saya sangat mengerti).

5.       Adverb of Frequency.
Merupakan kata keterangan yang menyatakan jumlah atau berapa banyaknya suatu pekerjaan, tindakan atau peristiwa itu dilakukan.
A.      Adverb of quantity.
      Biasanya untuk menentukan adverb of quantity kita mengajukan pertanyaan dengan kata “how often”.
Contoh : always (selalu), usually (biasanya), never (tidak pernah), ever (pernah), sometimes (kadang-kadang), seldom (jarang), generally (umumnya), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
Andi always drinks milk every night. (Andi selalu minum susu setiap malam).

B.      adverb of number.
Biasanya untuk menentukan adverb of number kita mengajukan pertanyaan dengan kata “how many times” (berapa kali).
Contoh : once (sekali), twice (dua kali), thrice (tiga kali), half (setengah), twofold (dua kali lipat), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
He eats twice every day. (Ia makan dua kali tiap hari).

6.       Adverb of Affirmation.
Merupakan kata keterangan yang menyatakan penegasan, penekanan atau mengiyakan jawaban. Contoh : certainly (tentulah), naturally (tentu saja), surely (pastilah), of course (tentulah), absolutely (secara mutlak), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
Of course she can speak English. (Tentu ia dapat bicara bahasa Inggris).
Istilah lain untuk adverb of affirmation ialah adverb of certainty.

7.       Interrogative Adverb.
Merupakan kata keterangan yang turut membentuk pertanyaan. Masing-masing adverb jenis ini berhubungan dengan adverb lainnya.
Contoh :
1)   How did he go?
How merupakan interrogative adverb of manner.
2)    Where did he go?
Where merupakan interrogative adverb of place.

8.       Relative Adverb.
Merupakan kata keterangan yang berfungsi sebagai penghubung dua klausa dalam sebuah kalimat. Kata-katanya sama dengan interrogative adverb, perbedaanya hanya pada letak posisinya, yakni relative adverb biasanya ditempatkan di tengah kalimat (diantara dua klausa), sedangkan interrogative adverb di awal kalimat.
Contoh :
1)   I asked him how he went.
How adalah relative adverb of manner.
2)    I asked him where he went.
Where adalah relative adverb of place.
3. )  KESIMPULAN
Adverb sebagai salah satu bagian perkataan yang diucapkan (Parts of Speech) dalam tata Bahasa  Inggris (grammar) adalah merupakan salah satu dari banyak hal yang harus diketahui dalam mempelajari Bahasa Inggris. Adverb merupakan kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat dan kata lainnya kecuali kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun). Ada bermacam-macam bentuk adverb yang dikategorikan berdasarkan fungsi atau penggunaannya. Dengan mengetahui adverb, baik bentuk, arti serta aplikasinya diharapkan dapat menjadi salah satu modal dalam mempelajari Bahasa Inggris secara baik dan benar.

Terjemah Kitab Safinatun Naja


Kitab Safinatun Najah adalah salah satu kitab fikih madzhab Syafi'i yang banyak digunakan, terutama oleh kalangan santri, kitab ini menjelaskan hukum-hukum fikih secara sederhana dan ringkas. berikut kami sajikan terjemah kitab safinatun najah secara gratis!! monggo didownload
KLIK DOWNLOAD

Perkara Yang Dapat Memudahkan Dan Menyempitkan Rezeki


Perkara Yang Dapat Memudahkan Dan Menyempitkan Rezeki

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا يَرُدُّ الْقَدْرَ اِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيْدُ فِي اْلعُمْرِ اِلَّا الْبِرُّ فَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ
Rasulullah saw bersabdah: “ Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. Dan tidak ada yang bisa menambah umur, kecuali berbuat kebaikan. Orang yang rezekinya sempit, disebabkan karena dia melakukan dosa”
Hadits tersebut telah menetapkan bahwa sesungguhnya melakukan dosa itu menjadi sebab tertutupnya rezeki, khususnya dusta, sebab terdapat hadist juga yang menerangkan bahwa dusta itu dapat mendekatkan seseorang pada kefakiran. Demikian pula tidur pada waktu subuh, banyak tidur juga dapat menyebabkan fakir dunia dan fakir ilmu.
Termasuk perkara yang dapat menyebabkan kefakiran diantaranya adalah tidur telanjang, kencing telanjang, makan dalam keadaan junub, makan sambil tidur miring, meremehkan sisa makanan, membakar kulit bawang, menyapu rumah dengan menggunakan gombal, menyapu rumah pada malam hari, menyapu sampah tidak langsung dibuang, berjalan atau lewat didepat orang-orang tua, memanggil ayah atau ibunya dengan menyebut nama mereka, menusuk gigi menggunakan kayu asal ketemu, membasuh tangan dengan tanah atau debu, duduk diatas tangga pintu, bersandar di tepi pintu, berwudlu ditempat istirahat, menjahit pakaian yang masih dipakai di tubuhnya, mengeringkan muka dengan gombal, tidak mau membersihkan sarang laba-laba di dalam rumah, meremehkan (mempercepat) shalat, lekas-lekas keluar masjid setelah shalat subuh, berangkat ke pasar pagi-pagi, keluar dari pasar paling akhir, membeli rontokan roti dari pengemis, mendoakan buruk terhadap anak, tidak mau menutupi wadah dan mematikan lampu dengan meniup, keterangan-keterangan tersebut diambil dari para sahabat.
Sedangkan perkara yang dapat menarik rezeki diantaranya adalah sebagaimana sabda Rasulullah saw: “ اِسْتَنْزِلُوا الرِّزْقَ بِالصَّدَقَةِyang artinya “Berharaplah pada turunnya Rezeki dengan berbuat sedekah” , kemudian membiasakan bangun bagi. Disamping memberi berkah, bangun pagi juga menambah segala kenikmatan khususnya mengenai masalah rezeki. Tulisan yang baik juga termasuk kunci rezeki, muka yang cerah dan ucapan yang baik juga dapat menyebabkan bertambahnya rezeki.
Adapun sebab-sebab yang paling kuat untuk memperoleh rezeki adalah mendirikan shalat dengan penuh takzim dan khusus’, tuma’ninah, memenuhi syarat, rukun, sunnah, dan tata krama shalat. Adapun shalat Dhuha sudah masyhur untuk urusan menarik rezeki.
Termasuk sebabnya lagi adalah membaca surat waqi’ah khususnya di waktu malam hari ketika orang-orang sudah tidur. Membaca surat al-Mulk, al-Muzammil, Wallaili Idza Yaghsya, dan Alam Nasyroh. Begitu juga datang ke masjid sebelum adzan, selalu dalam keadaan suci, mengerjakan shalat fajar dan shalat witir di rumah, tidak membicarakan perkara dunia sesudah shalat witir, tidak duduk berdekatan dengan perempuan kecuali ada perempuan, tidak suka omong kosong yang tidak ada faedahnya baik mengenai agama maupun dunianya. (diambil dari kitab Ta’limul Muta’allim)