Perilaku Perundungan (Bullying) dan akibatnya pada anak


Oleh: Ahsantu Dzonni, S.Pd 

Perilaku Perundungan (Bullying) dan akibatnya pada anak.  

Sebagai seorang pendidik, tentunya banyak sekali permasalah yang dihadapi oleh seorang guru/ ustad selama dalam dunia pendidikan tersebut. Salah satu masalah serius yang membutuhkan perhatian adalah berkaitan dengan perundungan atau bullying pada anak. 

Kasus bullying banyak terjadi baik di kalangan pelajar sekolah maupun di kalangan pondok pesantren yang nota bene adalah basis atau pusat menimba ilmu agama bagi para siswa. hal ini tentu menjadi maslah yang serius karena dampak negatif dari perundungan ini sangat besar bagi korban. 

Lalu apa saja dampak negatif dan perilaku yang termasuk dalam kategori perundungan? Inilah diantara Perilaku-perilaku yang termasuk dalam kategori bullying anak:

  1. Penghinaan verbal: Menghina, mengolok-olok, atau melecehkan anak dengan kata-kata yang kasar atau menyakitkan.
  2. Pelecehan fisik: Melakukan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, atau dorongan kepada anak.
  3. Pelecehan sosial: Mengisolasi anak dari kelompok, menyebarkan rumor atau gosip yang merugikan, atau mengabaikan anak secara sosial.
  4. Pelecehan psikologis: Mempermalukan, mengintimidasi, atau mengancam anak secara emosional atau psikologis.
  5. Pelecehan online (cyberbullying): Mengintimidasi atau melecehkan anak melalui media sosial, pesan teks, atau platform online lainnya.

Akibat dari bullying pada anak dapat meliputi:

  1. Gangguan mental dan emosional: Anak yang mengalami bullying cenderung mengalami stres, kecemasan, depresi, dan rendah diri.
  2. Gangguan perilaku: Mereka mungkin menunjukkan perubahan perilaku seperti penarikan diri, agresi, atau perilaku merusak.
  3. Gangguan akademik: Anak yang menjadi korban bullying dapat mengalami penurunan kinerja akademik, absen lebih sering, atau kesulitan berkonsentrasi.
  4. Masalah kesehatan fisik: Beberapa anak mungkin mengalami masalah kesehatan fisik seperti sakit perut, sakit kepala, atau gangguan tidur akibat stres yang ditimbulkan oleh bullying.
  5. Isolasi sosial: Anak korban bullying cenderung merasa terisolasi, kesulitan dalam membangun hubungan sosial, dan merasa tidak aman di lingkungan sekolah atau tempat lainnya.

Penting untuk mengatasi bullying dengan serius dan memberikan dukungan kepada anak yang menjadi korban. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami bullying, penting untuk melaporkannya kepada orang dewasa yang dapat membantu, seperti guru, orang tua, atau petugas sekolah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar