kerakteristik masing-masing penafsiran pada priode nabi, sahabat, dan para tabi’in

 

MATA KULIAH                    : Sejarah Perkembangan Tafsir

Sebutkan kerakteristik masing-masing penafsiran pada priode nabi, sahabat, dan para tabi’in?

·        Karakteristik Penafsiran al-Quran Priode Nabi

Rasulullah tidak menafsirkan ayat al-Quran kecuali apa yang dibutuhkan penafsiran dan penjelasanya saja, atau apa yang sulit dipahami oleh para sahabatnya. Tafsir Rasulullah dirasa lebih jelas dan sangat mudah dipahami karena penjelasnya yang ringkas, bahasa yang digunakan mudah dan padat sarat akan makna, tanpa panjang lebar sehinga tidak keluar dari pembahasan apa yang ditafsirkanya.

            Perkataan dan tingkah laku Rasulullah merupakan bagian dari upaya Rasulullah dalam menafsirkan dan menjelaskan kandungan al-Quran kepada para sahabatnya. Ringkasnya, pada zaman Rasulullah, ucapan, perbuatan, tindakan dan keputusan Rasulullah dijadikan sandaran untuk menafsirkan al-Quran.

Tafsir Rasulullah merupakan tingkatan tafsir yang paling utama setelah penafsiran al-Quran dengan al-Quran, karena penafsiran beliau merupakan wahyu yang diwahyukan Allah kepadanya.


·        Karakteristik Penafsiran al-Quran Priode Sahabat

Tafsir al-quran pada masa sahabat mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

1)    Al-Quran tidak ditafsirkan secara keseluruhan, para sahabat hanya menafsirkan ayat yang memiliki pemahaman yang sulit dan tidak jelas maknanya.

2)     Perselisihan yang terjadi dikalangan sahabat dalam memehami makna ayat sangatlah sedikit.

3)    Para sahabat telah manganggap cukup dengan keberadaan makna global (ijmal), sehinga tidak perlu makna rinci (tafsili).

4)    Para sahabat memperpendek penjelasan makna lughawi yang merka pahami dengan ungkapan yang pendek.

5)    Tidak terjadi istinbat ilmi tentang persoalan-persoalan fiqhiyah dan lainya, dan tidak ditemukan pembelaan terhadap aliran-aliran keagamaan yang bersumer dari al-Quran, karena akidah mereka masih sama, dan perbedaan madzhab terjadi setelah masa sahabat.

6)    Tafsir pada masa ini belum dibukukan, karena pembukuan baru dilakukan pada masa setelah ini.

7)    Tafsir pada masa ini masih berbentuk hadis, bahkan tafsir menjadi bagian dari hadis dan menjadi cabang pembahasanya, sehinga tafsir belum tersusun daalam bentuk tersendiri, penafsiran ayat diriwayatkan secara terpencar terhadap ayat yang berbeda, sebagaimana riwayat hadis.

·        Karakteristik penafsiran al-Quran Priode Tabi’in

Tafsir al-quran pada masa tabi’in mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

1)    Penafsiran telah mencakup sebagaian besar ayat al-Quran.

2)    Telah banyak perbedaan pemahaman atau pendapat, perbedaan pemahaman tersebut tidak terjadi antara pemahaman para tabi’in, tetapi juga perbedaan pemahaman antara pendapat para tabi’in dan sahabat.

3)    Telah muncul penafsiran terhadap setiap makna ayat dan kosa kata.

4)    Tafsir pada masa tabi’in sudah mulai dibukukan.

5)    Tafsir pada masa tabi’in sudah mulai menjadi suatu disiplin ilmu, meski masih dalam bentuk riwayat.

6)    Sudah mulai terjadi perbedaan madzhab dalam menafsirkan al-quran.

7)    Sudah banyak mewarnai riwayat-riwayat israiliyat, hal ini diakibatkan oleh banyaknaya ahli kitab yang masuk islam, sehinga para tabi’in banyak menukil cerita-cerita israiliyat untuk dimasukan dalam tafsiran mereka.

2.     Berikan satu contoh penafsiran pada masing-masing priode?

·        Priode Nabi

Dari Ibn Mas’ud meriwayatkan ia berkata:

الذين امنوا ولم يلبسوا ايمانهم بظم...

 ketika turun ayat ini , “orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengaan kedzaliman...” (al-An’am/6:82)

 hal ini sangat meresahkan hati para sahabat, mereka bertanya, “ya Rasulullah, siapakah diantara kita yangtidak berbuat dzalim terhadap dirinya?” beliau menjawab: “kedzaliman disini bukan seperti apa yang kamu pahami. Tidaklah kamu mendengar apa yang dikatakan hamba yang shaleh (Luqman)

...انّ الشّرك لظلم عظيم...

 “...sesunguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar.” (Luqman/31:13). Kedzaliman disini sesungguhnya adalah syirik.”

·        Priode sahabat

...احلّت لكم بهمة الانعام الاّ ما يتلى عليكم...

“....hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan padamu...” (al-Maidah/5:1), ditafsirkan oleh ayat:

حرّمت عليكم الميتة...

“diharamkan bagimu (memakan) bangkai...” (al-Maidah/5:3).

·        Priode tabi’in

ولقد علمتم الّذين اعتدوا منكم في السّبت فقلنا لهم كونوا قردة خاسئين

Artinya: “dan sesunguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melangar diantara mu pada hari sabtu, lalu kami berfirman kepada mereka, “jadilah kamu kera yang hina” (al-Baqarah/2:65)

Frasa “jadilah engkau kera yang hina” oleh mujtahid tidak diartikan secara fisik bahwa orang merubah wujud manjadi kera, akan tetapi hanya prilakunya. Hal ini disebabkan kalimat tersebut merupakan permisalan atau matsal.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar