hukum menanam ari-ari dengan menyalakan lilin di atasnya

SOAL

Bagaimana hukumnya menanam ari-ari (masyimah) dengan menyalakan lilin dan menaburkan bunga-bunga di atasnya ?

Oleh:

Pon. Pes. Al Falah

Kedunglurah Trenggalek

Jawaban :

Perlu diketahui bahwa masyimah ada dua:

1. Masyimah yang tersambung dengan pusar (ari ari).

2. Masyimah pembungkus bayi (uterus).

 

Adapun hukumnya sebagai berikut:

-          Masyimah ( ari ari) sunah dikuburkan jika bayinya tidak mati seketika pada waktu pemotongan. Dan jika bayinya mati seketika pada saat pemotongan atau lahir sudah dalam keaadaan mati, maka hukumnya sama dengan bayinya (Wajib dikuburkan dll).

-          Mengenai masyimah (uterus) tidak ada kewajiban apapun. Semua ketentuan diatas berpijak dari pendapat Al Barmawi.

Referensi:

1.Al Jamal 'Alal Manhaj juz 2 hal. 190

2.Nihayatul Muhtaj juz 2 hal. 494-495

3.Al Bujairomi 'Alal Khothib juz 2 hal. 247


Sedangkan hukum menyalakan lilin karena ada tujuan hukumnya makruh, disebabkan ada unsur menghindari pertanda jelek tapi apabila dibutuhkan hukumnya boleh.

Dan mengenai menaburkan bunga diatas masyimah jika bayinya mati seketika pada saat pemotongan atau lahir dalam keadaan mati hukumnya sunnah. Jika bayinya masih hidup atau yang ditaburi bunga adalah uterus maka hukumnya makruh sebagaimana dalam permasalahan menyalakan lilin.

Referensi :

1. Nihayatul Muhtaj juz 3 hal. 23-24

2.Busyrol Karim juz II hal. 413

3. Hasyiyatul Jamal juz II hal. 200

4. Tuhfatul Muhtaj juz 3 hal. 197


Tidak ada komentar:

Posting Komentar