Tampilkan postingan dengan label KITAB TERJEMAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KITAB TERJEMAH. Tampilkan semua postingan

Download Buku Terjemah Syarah Shohih Muslim Karya Imam Nawawi (Jilid 1-12)

Syarah Shohih Muslim karya Imam Nawawi adalah salah satu kitab penjelasan hadis terbaik yang pernah ada. Kitab ini menjadi rujukan utama dalam memahami Shohih Muslim, salah satu kitab hadis sahih paling terkenal. Imam Nawawi menyusun kitab ini dengan sangat detail, mencakup penjelasan makna hadis, konteks hukum, serta hikmah di balik setiap hadis.

Untuk mempermudah pembaca, kini tersedia buku terjemahan Syarah Shohih Muslim yang dapat diakses dalam format digital. Buku ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mempelajari hadis dengan penjelasan lengkap namun lebih mudah dipahami.


Keunggulan Buku Terjemah Syarah Shohih Muslim Karya Imam Nawawi

  1. Penjelasan Mendalam:
    Buku ini menyajikan syarah hadis yang mencakup aspek bahasa, hukum, dan tafsir syar’i berdasarkan pandangan ulama.

  2. Bahasa yang Mudah Dipahami:
    Versi terjemahan menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana, sehingga cocok untuk pembaca dari berbagai kalangan.

  3. Sumber Referensi Ilmu Hadis:
    Sebagai salah satu syarah terbaik Shohih Muslim, kitab ini menjadi rujukan penting bagi para ulama, santri, hingga akademisi.

Download Buku: Fiqih Lima Mazhab – Karya Muhammad Jawad Mughniyah


Buku "Fiqih Lima Mazhab" karya Muhammad Jawad Mughniyah adalah salah satu karya monumental dalam studi Islam yang membahas perbandingan hukum dari lima mazhab utama dalam Islam, yaitu Ja'fari, Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Buku ini sangat relevan bagi siapa saja yang ingin mendalami aspek-aspek hukum Islam secara mendalam dan komprehensif.

Keunikan Buku Fiqih Lima Mazhab

  1. Perbandingan Mazhab Secara Menyeluruh
    Buku ini memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan dan persamaan di antara lima mazhab utama, baik yang Sunni maupun Syiah (Ja'fari). Muhammad Jawad Mughniyah berhasil menyajikan perbandingan ini dengan bahasa yang mudah dipahami, bahkan untuk pembaca yang belum familiar dengan terminologi fiqih.

  2. Objektivitas dan Netralitas
    Penulis tidak hanya menjelaskan pendapat masing-masing mazhab, tetapi juga menghadirkan argumentasi dan dasar-dasar hukum (dalil) yang digunakan oleh masing-masing ulama mazhab. Pendekatan ini membuat buku ini menjadi referensi yang terpercaya untuk memahami keragaman hukum Islam tanpa bias.

  3. Pembahasan Beragam Topik
    Buku ini mencakup berbagai topik penting dalam fiqih, seperti ibadah, muamalah, pernikahan, dan hukum pidana. Dengan mencakup topik yang luas, buku ini sangat bermanfaat sebagai panduan praktis maupun akademik.

Mengapa Buku Ini Penting untuk Dibaca?

  • Memperkuat Pemahaman Toleransi dalam Islam
    Dengan memahami perbedaan pandangan dari lima mazhab, pembaca akan lebih menghargai keragaman interpretasi dalam Islam. Hal ini penting untuk membangun sikap toleransi di tengah masyarakat yang beragam.

  • Referensi Akademik yang Berharga
    Bagi para mahasiswa, dosen, atau peneliti dalam studi Islam, buku ini adalah sumber yang kaya informasi. Referensi dari kitab-kitab klasik yang digunakan oleh Muhammad Jawad Mughniyah menjadikan buku ini relevan untuk penelitian lebih lanjut.

Download Terjemah Kisah Isra' Mi'raj lil Imam Najmuddin Al-Ghaithy

Download Terjemah Kisah Isra' Mi'raj lil Imam Najmuddin Al-Ghaithy
Review Kitab: Terjemah Kisah Isra' Mi'raj lil Imam Najmuddin Al-Ghaithy

Kitab "Isra' Mi'raj" karya Imam Najmuddin Al-Ghaithy merupakan salah satu literatur klasik yang mendalam mengenai peristiwa agung perjalanan malam Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab ini, pembaca disuguhkan dengan narasi yang detail dan penuh makna, menjelaskan tahapan-tahapan perjalanan yang penuh mukjizat, mulai dari Baitullah hingga Sidratul Muntaha. Berikut adalah poin-poin menarik dari kitab ini:

1. Detail Perjalanan Spiritual

Kitab ini dimulai dengan deskripsi Nabi Muhammad SAW yang sedang beristirahat di dekat Hijir Ismail pada malam 27 Rajab. Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil datang untuk memulai perjalanan, yang ditandai dengan penyucian hati Nabi menggunakan air Zamzam. Proses ini memberikan gambaran simbolik tentang kesiapan spiritual sebelum menerima wahyu Ilahi.

2. Penjelasan Tentang Kendaraan Buraq

Download Terjemah Kitab Talbisul Iblis Karya Ibnu Jauzi

kitab talbisu iblis
Download Terjemah Kitab Talbisul Iblis Karya Ibnu Jauzi

Kitab Talbisul Iblis adalah salah satu karya monumental dari Imam Ibnu Jauzi, seorang ulama besar dari mazhab Hambali yang hidup pada abad ke-6 Hijriah. Kitab ini membahas bagaimana Iblis menyesatkan manusia melalui tipu daya (talbis) dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ibadah, muamalah, dan akhlak.

Terjemahan Kitab Talbisul Iblis hadir untuk memudahkan pembaca non-Arab dalam memahami isi kitab yang kaya akan ilmu ini. Kitab ini sangat relevan bagi umat Islam sebagai panduan untuk mengenali dan menghindari jebakan-jebakan Iblis.


Isi Pokok Kitab Talbisul Iblis

Kitab ini terdiri dari beberapa bab utama yang membahas berbagai aspek kehidupan manusia, di antaranya:

  1. Bagaimana Iblis Menipu Para Ulama dan Ahli Ibadah:
    Penjelasan tentang godaan Iblis yang halus untuk menyimpangkan niat ibadah dan memunculkan sifat riya'.

  2. Tipu Daya dalam Muamalah:
    Pembahasan tentang cara Iblis memanipulasi manusia dalam urusan duniawi, seperti jual beli yang tidak jujur atau perilaku zalim.

  3. Bahaya Bid’ah:
    Penjelasan tentang bagaimana Iblis membuat bid’ah terlihat sebagai sesuatu yang baik, sehingga orang terjerumus tanpa sadar.

Download Buku Talqin Mayit: Panduan Praktis untuk Umat Islam


Buku Talqin Mayit adalah salah satu referensi penting bagi umat Islam yang ingin memahami tata cara talqin yang sesuai dengan ajaran agama. Talqin mayit merupakan bagian dari tradisi Islam yang dilakukan setelah pemakaman, dengan tujuan mengingatkan almarhum tentang keimanan dan menguatkan do’a-do’a untuknya.

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan informasi lengkap tentang buku Talqin Mayit, termasuk cara mendownloadnya secara mudah dan aman.

Mengapa Membaca Buku Talqin Mayit?

Buku ini memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman mendalam tentang:

  1. Tata Cara Talqin: Penjelasan langkah demi langkah berdasarkan dalil-dalil syar'i.

  2. Doa-Doa Talqin: Kumpulan doa yang diajarkan oleh para ulama.

  3. Keutamaan Talqin: Hikmah dan manfaat talqin bagi almarhum dan keluarga yang ditinggalkan.

Dengan membaca buku ini, Anda akan lebih siap dan memahami makna mendalam dari ritual talqin dalam Islam.

60 Hadis Keutamaan Ahlul-Bayt oleh Imam Suyuti: Panduan dan Inspirasi

Buku "60 Hadis Keutamaan Ahlul-Bayt" karya Imam Suyuti adalah salah satu karya monumental yang membahas keutamaan keluarga Nabi Muhammad SAW. Buku ini mengumpulkan hadis-hadis yang menjelaskan keutamaan Ahlul-Bayt, sebagai figur-figur yang menjadi teladan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.

Mengapa Membaca Buku Ini?

Buku ini bukan hanya untuk memperdalam pengetahuan keagamaan Anda, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memahami lebih dalam keutamaan keluarga Rasulullah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda perlu membaca buku ini:

  1. Karya Ulama Besar: Imam Suyuti adalah salah satu ulama terkemuka dalam sejarah Islam. Karyanya selalu diakui keabsahan dan kedalaman ilmunya.

  2. Hadis-Hadis Autentik: Buku ini berisi hadis-hadis yang diseleksi dengan ketelitian, sehingga Anda mendapatkan panduan yang sahih.

Download Kitab Qawaid I'lal - Panduan Lengkap Ilmu Sharaf

Kitab Qawaid I'lal - Panduan Lengkap Ilmu Sharaf
Pendahuluan

Kitab Qawaid I'lal adalah salah satu kitab penting dalam kajian ilmu sharaf, khususnya untuk memahami perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Kitab ini menjelaskan secara rinci kaidah-kaidah i'lal, yaitu perubahan huruf-huruf tertentu dalam kata yang terjadi karena alasan linguistik atau tata bahasa.

Bagi para santri dan pecinta ilmu bahasa Arab, kitab ini sangat bermanfaat untuk mendalami struktur bahasa Arab, terutama dalam memahami teks-teks klasik. Dalam artikel ini, kami akan membahas isi kitab Qawaid I'lal, manfaatnya, serta cara mendownload versi makna pesantren secara gratis.


Apa Itu Kitab Qawaid I'lal?
Qawaid I'lal adalah kitab yang membahas kaidah-kaidah perubahan huruf dalam ilmu sharaf. Kitab ini mengupas berbagai perubahan huruf pada fi'il, isim, dan lainnya dalam bahasa Arab.

Isi Kitab Secara Umum:

  1. Definisi I'lal: Penjelasan tentang apa itu i'lal dan bagaimana prosesnya terjadi.
  2. Jenis-Jenis I'lal: Perubahan pada huruf-huruf illat (alif, wawu, ya) dalam kata.
  3. Contoh dan Aplikasi: Contoh-contoh perubahan kata dalam berbagai konteks.
  4. Kaidah Dasar Sharaf: Pendahuluan singkat tentang ilmu sharaf untuk memahami konsep i'lal.

Download Kitab Terjemah Kifayatul Akhyar Jilid 1 & 2 – Panduan Fiqih Lengkap untuk Santri

Pendahuluan

Kitab Kifayatul Akhyar merupakan salah satu karya monumental dalam bidang fiqih yang ditulis oleh Imam Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad Al-Husaini Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i, seorang ulama besar mazhab Syafi’i. Kitab ini sering digunakan di pesantren sebagai panduan utama dalam memahami hukum-hukum fiqih, mencakup berbagai aspek kehidupan seorang Muslim.

Untuk memudahkan pembelajaran, kini tersedia versi terjemah Kifayatul Akhyar Jilid 1 dan 2, sehingga isi kitab ini dapat diakses oleh pembaca yang belum mahir dalam bahasa Arab.


Apa Itu Kitab Kifayatul Akhyar?
Kitab Kifayatul Akhyar adalah kitab syarah atau penjelasan dari Matn Al-Ghayah wa At-Taqrib karya Abu Syuja’. Kitab ini menguraikan hukum-hukum fiqih dengan detail, mulai dari ibadah hingga muamalah. Isi kitab ini mencakup:

Download kitab Ro'sun Sirah

Kitab ini berisi pelajaran bahasa Arab dalam bentuk nazham (syair) dengan terjemahan dalam bahasa Jawa dan/atau istilah lokal, yang bertujuan untuk memudahkan anak-anak belajar kosakata dan konsep dasar dalam bahasa Arab.

DOWNLOAD

Jika Anda tertarik dengan kitab kuning lainnya dalam versi makna pesantren, silakan kunjungi tautan berikut untuk melihat daftar lengkapnya: 

DAFTAR KUMPULAN KITAB MAKNA PESANTREN

Di sana Anda akan menemukan berbagai kitab penting seperti Maroqil Ubudiyah, Kifayatul Awam, Fathul Muin, dan banyak lagi, semuanya dalam format PDF yang mudah diakses.

Penting untuk diingat bahwa meskipun kitab-kitab ini tersedia secara online, nilai sebenarnya dari pembelajaran kitab kuning terletak pada kajian langsung dengan para kiai dan ustadz di pesantren. Namun, versi digital ini sangat membantu untuk review dan belajar mandiri.

Bagi yang ingin memiliki kitab kuning dalam bentuk fisik, banyak toko buku Islam dan pesantren menjual kitab-kitab ini dengan harga murah. Bahkan sekarang, Anda bisa menemukan kitab-kitab ini melalui platform jual beli online, memudahkan akses bagi mereka yang tinggal jauh dari pesantren atau toko kitab.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memperdalam ilmu agama melalui kajian kitab kuning. Jangan lupa untuk selalu menghormati hak cipta dan menggunakan materi-materi ini dengan bijak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.


ATURAN BERDZIKIR (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana ke 17
ATURAN BERDZIKIR


Orang yang melakukan dzikir harus mematuhi aturan-aturan yang ditentukan. 

Pertama, tidak boleh syirik dalam dzikir. Para ulama menyatakan, seseorang yang melakukan dzikir dengan masih mengandung unsur-unsur syirik, misalnya masih ada niat-niat lain selain untuk Allah, maka itu akan memutuskan hubungannya kepada Allah dan menghalangi terbukanya hijab hati; sesuai dengan besar kecilnya syirik yang dikandungnya. Karena itu, setiap guru thoriqot harus memerintahkan para muridnya untuk bersungguh-sungguh dan benar dalam melakukan dzikir. Berdzikir dengan lisan (bukan hanya --dalam-- hati). Setelah mantap, kemudian melakukan dzikir dengan lisan dan hati secara bersama-sama. Hal ini harus terus menerus dilakukan sampai seseorang mencapai tingkatan tertentu, dan seluruh anggota badannya bias merasakan ikut berdzikir. 

TIDAK MELUPAKAN DZIKIR (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 16
TIDAK MELUPAKAN DZIKIR


Seseorang yang meniti jalan menuju Allah tidak boleh melupakan dzikir (ingat kepada Allah). Ini sangat penting. Para ulama menyatakan, “Siapa yang lupa Allah berarti telah menjadi kufur”. “Siapa yang mudah melupakan Allah dan hal itu tidak menyebabkannya merasa sakit, maka ia berarti pendusta kalau mengaku benar-benar meniti jalan Tuhan. Ia sama sekali tidak menyusuri jalan thariqat”. Dzikir menyebabkan seseorang selalu terjaga dan dilindungi Tuhan. Para ulama menyatakan, orang-orang arif senantiasa berdzikir kepada Tuhan. Bila melupakan-Nya, walau hanya satu dua nafas, Allah menyerahkan nasib mereka kepada syetan sehingga syetan menjadi temannya. Adapun orang-orang yang belum mencapai tingkatan tersebut, Allah tidak sampai berbuat demikian. Semua menurut tingkatan dan derajat masing-masing. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman, "Aku menurut hati hamba-Ku. Aku senantiasa bersamanya, selama ia berdzikir (ingat) kepada-Ku. Bila ia menyebut-Ku dalam hatinya, Aku mengingatnya dalam Dzat-Ku). Bila ia menyebut-Ku dalam masyarakatnya, Aku menyebut namanya dalam masyarakat yang lebih baik daripada masyarakatnya". Rasul sendiri memerintahkan para shahabat untuk memperbanyak dzikir. Bahkan, dalam sebuah riwayat Ibn Hibban dikatakan,

MEMPUNYAI RASA MALU DAN TATA KRAMA (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 15
MEMPUNYAI RASA MALU DAN TATA KRAMA


        Seseorang yang ingin mencapai Tuhan harus mempunyai rasa malu; malu melakukan segala perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan-Nya. Para ulama menyatakan, ibadah mempunyai 71 jurusan (pintu). Tujupuluh (70) diantara terkandung dalam rasa malu, hanya 1 (satu) ada dalam semua bentuk kebajikan. Rasul sendiri selalu memerintahkan para shahabat agar mempunyai rasa malu terhadap Tuhan. Bagaimana malu terhadap Tuhan? "Orang yang malu kepada Allah adalah orang yang menjaga kepala dan apa yang ada didalamnya (pikiran-pikiran dan kayalan yang tidak benar), menjaga perut dan apa yang ada didalamnya (makanan yang tidak halal), dan senantiasa ingat mati dan kebinasaan. Siapa yang menginginkan akherat hendaknya meninggalkan pengaruh kehidupan dunia.

MEMPERBANYAK ISTIGHFAR (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 14
MEMPERBANYAK ISTIGHFAR


    Diriwayatkan, Rasul membaca istighfar sampai 70 kali dalam sehari semalam. "Sungguh, aku beristighfar dan meminta ampun kepada Allah, 70 kali sehari". "Hatiku selalu tertindih dan aku selalu meminta ampun kepada Allah 100 kali (sehari)". Berdasar hal itu, Abu Hasan As-Syadzili memerintahkan para muridnya untuk senantiasa beristighfar kepada Allah. Bisa dibayangkan, Rasul yang maksum (terjaga dan diampuni dosanya) beristighfar sebanyak itu, bagaimana dengan kita yang tidak terjaga? Mestinya harus lebih banyak dari itu. Waktu beristighfar, pertama, pagi dan sore hari. Diriwayatkan, setiap hari malaikat pencacat amal manusia senantiasa naik membawa laporan. Allah tidak melihat apa yang ada didalamnya, kecuali pada awal dan akhir catatan. "Benar benar Aku ampuni dosa hamba-Ku yang tercatat diantara awal dan akhir catatan ini". Maka, sungguh beruntung mereka yang dalam buku catatannya banyak dijumpai permohonan maaf (istighfar). Kedua, saat dilanda kesulitan dalam soal ekonomi. 

TIDAK BERLAKU DZALIM (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 13
TIDAK BERLAKU DZALIM


        Seorang murid (orang yang hendak berjalan menuju Tuhan) harus menghindarkan diri dari perbuatan dzolim, terutama kepada orang lain. Ini adalah masalah serius yang tidak akan dibiarkan oleh Tuhan). Adapun dzolim pada diri sendiri --selain syirik-- walau hal itu tetap tercatat, tidak akan diperdulikan oleh Allah, kalau mau bertaubat. Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Menurut Ali Al-Khowas, berbuat dzolim terhadap orang lain ada tiga macam; berhubungan dengan badan, berhubungan dengan harta dan yang berhubungan dengan harga diri atau kehormatan. Dzolim yang berhubungan dengan badan, seperti pembunuhan, pemukulan dan lain-lain, hukumannya telah banyak dijelaskan dalam kitab-kitab fiqih. Yang berhubungan dengan harta, hal ini tidak akan bisa selesai kecuali dengan mengembalikan harta yang diambil kepada pemiliknya yang sah, atau kepada ahli warisnya. Bila yang berhak telah meninggal, ia harus banyak sedekah dengan atas nama orang yang didzolimi. Bila tidak mampu, harus banyak berbuat baik yang nantinya bisa digunakan sebagai pembayaran ganti rugi kepada yang dirugikan. Bila tidak, maka ia hendaknya bersiap-siap untuk menanggung dosa dan tuntutan orang yang disakiti, di akherat kelak. "Sungguh, siapa yang mempunyai kebaikan --tetapi pernah menyakiti orang lain-- akan diambil kebaikannya untuk diberikan kepada orang-orang yang pernah dirugikan. Bila tidak mempunyai kebaikan --atau kebaikannya habis-- maka dosa dan kesalahan orang-orang yang pernah disakiti ditimpakan kepada orang tersebut. Sedemikian, sehingga ia tidak mempunyai apa-apa kemudian dilemparkan kedalam neraka" (Al- Hadits). 

MENGISTIQOMAHKAN SHOLAT JAMAAH (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 12
MENGISTIQOMAHKAN SHOLAT JAMAAH 

        Setiap sholat jamaah, disana mesti ada seorang wali Allah, yang dengannya Allah memberikan syafaat kepada yang lain. Sholat dengan berjamaah adalah sesuatu yang sangat penting). Orang yang ingin masuk dalam Hadlirat Ilahy harus senantiasa menjaga sholatnya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, seorang lakilaki buta datang kepada Rasul. Ia minta keringanan untuk bisa sholat sendiri di rumah, karena tidak ada yang menuntun ke masjid. Ditanya oleh Rasul, Apakah kamu mendengar adzan?". "Ya", jawab orang itu. "Berarti kamu tetap wajib ikut jamaah". Ulama terdahulu menganggap bahwa ketinggalan sholat jamaah berarti musibah. 
        Pernah diceritakan, salah seorang shahabat menjenguk kebunnya yang jauh. Ia baru pulang sore hari dan ternyata jamaah sholat Ashar telah selesai. Ia sangat menyesal dan menangis. Kontan ia sedekahkan kebunnya sebagai ganti dari ketinggalannya dalam berjamaah. Begitu pula yang terjadi dengan putra Umar. Abdullah ibn Umar ra pernah tertinggal jamaah Isya. Maka, ia lakukan sholat sampai pagi, sebagai ganti dari ketertinggalannya dalam jamaah Isya.

TIDAK MENINGGALKAN SHALAT MALAM (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 11
TIDAK MENINGGALKAN SHALAT MALAM


        Sholat malam akan menjadi cahaya bagi orang mukmin di akherat kelak). Seorang murid hendaknya tidak meninggalkan sholat malam setiap harinya. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa sholat malam adalah bentuk ibadah yang sangat tinggi nilainya setelah sholat wajib. "Sebaik-baik sholat, setelah sholat wajib adalah sholat di tengah malam (sholat tahajud)" (HR. Muslim). "Besok pada hari kiamat, manusia dikumpulkan dalam suatu tempat. Dikatakan, 'Dimana orang-orang yang selalu bangun di malam hari untuk sholat?'. Maka bangkitlah mereka, dengan jumlah yang sedikit, kemudian digiring masuk surga tanpa hisab. Setelah itu, manusia diperintahkan untuk diteliti perbuatannya". Dalam banyak riwayat, Rasul sangat menenkankan perlunya manusia melakukan sholat malam (sholat tahajud) ini). 
        Dalam hadits yang diriwayatkan At- Turmudzi dikatakan, "Lakukan sholat malam. Sesungguhnya, itu adalah kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kamu. Cara pendekatan diri kepada Allah, pelebur dosa dan pencegah kemaksiatan". Bahkan dalam riwayat At-Thobroni dikatakan, "sholat malam adalah pencegah penyakit pada badan".

TIDAK BANYAK BICARA (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 10
TIDAK BANYAK BICARA


            Untuk mendekatkan diri kepada Allah, seseorang hendaknya bisa menjaga mulutnya; tidak banyak bicara kecuali ada perlu). Rasulllah bersabda; "Siapa yang ingin selamat agamanya, hendaknya diam". Peribahasa mengatakan, berbicara adalah perak sedang diam adalah emas. Artinya, diam lebih baik daripada berbicara. Dalam thoriqot, sebagaimana dikatakan Al-Qusyairi, para murid juga disuruh diam, sebab berbicara sebenarnya adalah cobaan. Dengan banyak bicara, nafsu menjadi memperoleh alat dan kesempatan untuk menyalurkan hasrat-hasrat jahatnya; menunjukkan kebaikan diri, sombong, congkak dan lain-lain. Sedemikian, sehingga banyak bicara bias menyerap kebaikan-kebaikan yang dilakukan sebagaimana tanah kering menyerap air hujan. 
        "Banyak bicara menyerap kebaikan-kebaikan sebagaimana bumi menyerap air" (Abu Bakar ibn Ayyas). Selain itu, nur Ilahy juga akan keluar dari diri manusia ketika mereka banyak berbicara bohong. Sehingga, hatinya menjadi gelap, mati dan dirinya menjadi terlempar dari jalan Ilahy. "Gedung kewalian tiang-tiangnya telah terbagi Para pemimpin kita yaitu, dari para wali abdal Mereka selalu diam menjauhkan diri (uzlah) selamanya Menjaga lapar dan tidur untuk membersihkan hati yang mahal.

MELAKUKAN UZLAH (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 9
MELAKUKAN UZLAH


        Pernah ditanyakan kepada Rasul, "Siapa manusia yang paling utama". "Mereka adalah orang yang berjuang dengan jiwa dan hartanya"), jawab Rasul. "Kemudian siapa?". "Laki-laki yang menyendiri dalam lereng-lereng gunung untuk beribadah kepada Allah" (HR. Bukhori Muslim). Uzlah adalah menyendiri dan menjauhi keramaian masyarakat. Tujuannya, agar tidak terpengaruh akan segala dampak buruk dari bergaulan. Model uzlah seperti ini mengandung banyak kebaikan; dunia maupun akherat. As-Sirry menyatakan, siapa yang ingin selamat agamanya, ringan bebannya dan sedikit susahnya, hendaknya menghindarkan diri dari pengaruh jahat manusia (uzlah). Pernyataan itu dikuatkan oleh sebuah hadits; "Akan datang suatu masa dimana seseorang sulit melaksanakan ajaran agamanya dengan baik, kecuali dengan lari ke desa-desa, ke gunung-gunung atau ke gua-gua seperti musang yang menggali tanah" (Hadist). Kenyataannya, pergaulan memang banyak mendatangkan dampak negatif, selain yang baik. Belum pernah terjadi suatu peperangan, fitnah dan malapetaka kecuali timbul karena salah pergaulan. Karena itu, untuk pertama kalinya, seorang murid harus melakukan uzlah untuk kemudian berkholwat). Akan tetapi, hal itu bukan berarti seseorang yang melakukan uzlah mesti memutuskan hubungan kekeluargaan dan kemasyarakatan. Muhammad ibn Al- Munir menyatakan, tidak benar orang yang melakukan uzlah kemudian memutuskan hubungan kekeluargaan dan kemasyarakatan. 

MENUNDUKKAN NAFSU (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 8
MENUNDUKKAN NAFSU

    Nafsu adalah bagian dari jiwa manusia yang selalu mengajak kepada kejahatan dan penyelewengan. Untuk bisa mencapai Hadlirat Ilahy yang suci, seseorang harus mampu menundukkan dorongan-dorongan nafsu ini). Sahal At- Tastary berkata; "Sejelek-jelek maksiat adalah menurutkan bisikan nafsu. Banyak manusia yang tidak menyadari akan hal ini. Bila seorang murid mampu menjaga dirinya dari gejolak nafsu dan melakukan dzikir, hatinya menjadi bersinar dan terjaga. Setan lari menjauh, sehingga gejolak perasaannya menjadi ringan. Saat itu, ia menjadi mudah untuk menundukkannya". Untuk menundukkan nafsu, caranya dengan mengurangi makan; sedikit demi sedikit. Berpuasa dan menahan lapar). Ini penting, sebab gejolak nafsu memang tidak bisa ditundukkan selain dengan lapar. Dengan mengurangi makan, maka energi nafsu menjadi lemah sehingga akhirnya mudah ditundukkan.

TIDAK CURANG DALAM PEKERJAAN (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 7
TIDAK CURANG DALAM PEKERJAAN

       Menipu atau berlaku curang dalam pekerjaan adalah perbuatan yang sangat dicela oleh agama. Diriwayatkan, suatu ketika Rasul pergi ke pasar dan dijumpainya disana setumpuk makanan. Rasul memasukkan tangannya dalam makanan tersebut, dan ternyata didalamnya basah. "Mengapa ini?", tanya Rasul kepada si penjual. "Wahai Rasul, makanan itu tadi terkena hujan", jawab si pemilik makanan. "Mengapa makanan yang basah tidak kamu taruh diatas sehingga orang-orang bisa tahu". Rasulullah selanjutnya bersabda, "Siapa yang menipu (berlaku curang), bukan termasuk golonganku".
           Setiap manusia, pada dasarnya, sadar akan apa yang ia lakukan; apakah dia telah berlaku jujur atau curang. Allah menjadikan manusia terpercaya atas dirinya sendiri. Bila menipu, berarti menghianati agamanya, dirinya sendiri dan masyarakatnya. Para ulama menyatakan, siapa yang berlaku baik dalam pekerjaannya, Allah berikan berkah dalam usahanya. Sedemikian, sehingga tanpa disadari, ia menjadi orang yang berkecukupan. Sebaliknya, siapa yang menipu, niscaya terbuka kejelekannya. Ia segera menjadi buah bibir masyarakat. Sesungguhnya, Allah menjadikan kemiskinan dalam penipuan dan menjadikan berkah dalam ketelitian dan kejujuran.