TIDAK MENINGGALKAN SHALAT MALAM (seri terjemah kitab minahus saniyah)

Wacana 11
TIDAK MENINGGALKAN SHALAT MALAM


        Sholat malam akan menjadi cahaya bagi orang mukmin di akherat kelak). Seorang murid hendaknya tidak meninggalkan sholat malam setiap harinya. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa sholat malam adalah bentuk ibadah yang sangat tinggi nilainya setelah sholat wajib. "Sebaik-baik sholat, setelah sholat wajib adalah sholat di tengah malam (sholat tahajud)" (HR. Muslim). "Besok pada hari kiamat, manusia dikumpulkan dalam suatu tempat. Dikatakan, 'Dimana orang-orang yang selalu bangun di malam hari untuk sholat?'. Maka bangkitlah mereka, dengan jumlah yang sedikit, kemudian digiring masuk surga tanpa hisab. Setelah itu, manusia diperintahkan untuk diteliti perbuatannya". Dalam banyak riwayat, Rasul sangat menenkankan perlunya manusia melakukan sholat malam (sholat tahajud) ini). 
        Dalam hadits yang diriwayatkan At- Turmudzi dikatakan, "Lakukan sholat malam. Sesungguhnya, itu adalah kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kamu. Cara pendekatan diri kepada Allah, pelebur dosa dan pencegah kemaksiatan". Bahkan dalam riwayat At-Thobroni dikatakan, "sholat malam adalah pencegah penyakit pada badan". Dalam riwayat Ibn Abi Dunya dan Al- Baihaqi dikatakan; "Sebaik-baik umatku adalah penghafal --dan pengamal-- Alquran dan orang orang yang membiasakan sholat malam". "Siapa yang ringan melakukan sholat malam, karena tidak terlalu banyak makan dan minum, maka ia dikerumuni bidadari sampai subuh" (HR. Thobrani). Karena itu, Ahmad ibn Rifai sangat menekankan para muridnya untuk membiasakan diri melakukan sholat malam. Saat itu, Allah menurunkan rizqi dari langit. Dia hanya memberikan rizqi kepada mereka yang bangun, bukan yang tidur. 
        Dalam sebuah riwayat pernah diceritakan bahwa Allah pernah menurunkan wahyu kepada Nabi Daud tentang masalah pentingnya sholat malam ini. "Hai Daud! Sungguh suatu kebohongan mereka yang mengaku mencitai Aku, tapi pada waktu malam mereka tidur melupakan-Ku". Dengan demikian, orang yang meninggalkan sholat malam, ia tidak bias dikatakan sebagai orang yang mencinta Tuhan. Dia bukan termasuk kelompok orang-orang yang sholeh. Ini sama sebagaimana seorang pegawai yang tidak pernah masuk kerja; bayarannya dikurangi. Nabi Sulaiman ibn Daud pernah berkata; "Wahai anakku!. Jangan tinggalkan sholat malam. 
       Sungguh, meninggalkan sholat malam membuat orang menjadi faqir di akherat kelak". Untuk membiasakan diri melakukan sholat malam, Ali Al-Khowas memerintahkan para muridnya untuk berniat akan bangun malam, pada sore harinya. Bahkan, dengan niat itu saja sudah merupakan kebaikan dan mendapat pahala. Rasul mengatakan, "Sesungguhnya, setiap orang akan memperoleh apa yang diniatkan". 
        Tempat melaksanakan sholat malam, yang terbaik adalah di rumah (bukan di masjid). Hal ini dimaksudkan, rumah tempat dilaksanaknya sholat malam akan ikut mendapatkan berkah; ikut bersinar. Rasul bersabda; "Sholatlah di kamar-kamar rumahmu. Maka, sinar rumahmu akan tampak dari langit bagai bintang-bintang". "Sebaik-baik sholat adalah sholat di rumah, kecuali sholat fardlu". Sebagian ulama menyatakan; "Keutamaan sholat sunnah yang dilakukan di rumah adalah seperti keutamaan sholat fardlu yang dilakukan di masjid". Dalam sebuah riwayat Abu Jalad dikatakan, suatu ketika Nabi Isa ra bertanya kepada iblis. "Demi Allah, apa yang menyebabkan badanmu kurus dan bongkok?". Jawab iblis, "Yang menyebabkan kurus badanku adalah derap kaki kuda yang digunakan dalam medan perang. Sedang yang membuat bongkok punggungku adalah laki-laki yang melakukan sholat fardlu di masjid dan sholat sunnah di rumah". Palaksanaan sholat malam --yang baik-- adalah setelah tengah malam. Ini demi sopan santunnya. 
        Sebab, waktu-waktu awal adalah masa para pembesar Ilahiyah menghadap Allah. Orang-orang seperti kita, yang banyak dosa dan kesalahan, tidak pantas menghadap Ilahi pada masa seperti itu. Kebiasaan di duniapun menyatakan, para pembesar masuk lebih duhulu dan bertempat di depan, baru kemudian kalangan di bawahnya. Ali Al-Khowas bila datang pertama di masjid juga demikian. "Orang seperti aku ini tidak pantas masuk Hadlirat Ilahy pada golongan awal. Aku masuk belakangan". Akhirnya, bila seseorang merasa berat dan malas untuk bangun malam, maka segeralah untuk meneliti dirinya; mungkin ada kesalahan dan dosa yang dilakukan; dosa batin, seperti sombong, ujub, hasud dan lain-lain, atau dosa lahir. Segeralah bertaubat. Jika bertaubat dengan sungguh-sungguh, akan lebur dosanya dan bersih jiwanya, sehingga tidak ada lagi yang menghalangi niatnya untuk hadir dalam Hadlirat Ilahy Yang Maha Suci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar