Biografi KH. Maimun Zubair Sarang Rembang (Mbah Moen)

KH. Maimun Zubair, atau yang akrab disapa Mbah Moen, adalah seorang ulama besar Indonesia yang lahir pada 28 Oktober 1928 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari KH. Zubair Dahlan, seorang ulama yang mendalami ilmu agama dari ulama ternama seperti Syekh Sa'id dan Syekh Hasan al-Yamani al-Makky.

Mbah Moen dikenal luas sebagai pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar di Sarang, yang didirikan pada 1965. Pesantren ini menjadi salah satu pusat kajian kitab kuning yang terkenal di Indonesia. Sejak kecil, beliau belajar agama di bawah bimbingan ayahnya sebelum melanjutkan pendidikan ke Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah asuhan KH. Mahrus Aly dan KH. Marzuqi Dahlan. Pada usia 21 tahun, Mbah Moen melanjutkan studi ke Mekkah, belajar kepada ulama-ulama besar seperti Syekh Yasin al-Fadani, Syekh Hasan al-Masysyath, dan Sayyid Alawi al-Maliki​. 

Selain sebagai ulama, Mbah Moen juga aktif di dunia politik dan organisasi. Beliau pernah menjadi anggota DPRD Rembang (1971–1978) dan anggota MPR RI dari Jawa Tengah (1987–1999). Dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), beliau menjabat sebagai Ketua Syuriah NU Jawa Tengah dan Ketua Jam'iyah Thariqah NU. Mbah Moen juga memimpin Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga akhir hayatnya​. 

Mbah Moen meninggalkan banyak karya tulis, seperti Al-Ulama' Al-Mujaddidun, Nushushul Akhyar, dan Maslakuk Tanasuk, yang menjadi rujukan dalam berbagai kajian Islam. Beliau wafat pada 6 Agustus 2019 di Mekkah saat menunaikan ibadah haji, meninggalkan warisan ilmu yang sangat berharga bagi umat Islam di Indonesia​.

KH. Maimun Zubair, selain dikenal sebagai seorang ulama karismatik, juga meninggalkan banyak karya tulis yang kaya akan nilai keilmuan dan spiritualitas. Berikut daftar karangan beliau yang tercatat:

  1. Al-Ulama' Al-Mujaddidun
    Membahas peran ulama pembaharu dalam Islam dari berbagai era, menyoroti perjuangan mereka dalam menghidupkan kembali nilai-nilai keislaman.

  2. Nushushul Akhyar
    Mengulas penetapan waktu ibadah seperti awal Ramadan, Idul Fitri, dan tata cara ibadah sa'i.

  3. Tarajim Masyayikh Al-Ma’ahid Ad-Diniah bi Sarang Al-Qudama’
    Mengumpulkan biografi ulama Sarang sebagai penghormatan terhadap para pendahulu.

  4. Maslakuk Tanasuk
    Membahas sanad thariqah beliau hingga ke Sayyid Muhammad Al-Maliki serta diskursus terkait spiritualitas.

  5. Kifayatul Ashhab
    Karya ini mendalami kajian fikih, dengan fokus pada pemahaman terhadap hukum Islam.

  6. Taqrirat Badi Amali
    Kajian tentang akhlak dan keilmuan Islam, sering digunakan sebagai bahan pembelajaran di pesantren.

  7. Taqrirat Mandzumah Jauharut Tauhid
    Sebuah syarah (penjelasan) terhadap nadzam Jauharut Tauhid, membahas dasar-dasar keimanan dan tauhid.

  8. Faedah Kifayah
    Kitab ini mengupas metode pengajaran kitab kuning agar mudah dipahami oleh santri.

  9. Masail Al-Qur'an dan Hadits
    Sebuah diskusi mendalam mengenai interpretasi ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis​

Jika Anda tertarik untuk mendalami karya-karya tersebut, sebagian besar tersedia di perpustakaan pesantren atau toko buku keislaman. Karya-karya ini menggambarkan luasnya wawasan keilmuan dan spiritualitas Mbah Moen, yang tetap relevan hingga kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar