Biografi KH Djamaluddin Ahmad Tambakberas Jombang

Biografi KH Djamaluddin Ahmad Tambakberas
Profil Singkat

khjamaluddin ahmad jombang
KH Moch. Djamaluddin Ahmad, dikenal sebagai ulama kharismatik dari Jombang, lahir pada 31 Desember 1943 di Kedungcangkring, Nganjuk, Jawa Timur. Beliau adalah putra dari pasangan KH Achmad bin Hasan Mustajab dan Hj. Mahmudah (nama sebelum haji: Djumini). Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, KH Djamaluddin Ahmad memiliki silsilah keluarga yang erat dengan tradisi keilmuan Islam.

Keluarga dan Masa Kecil KH Djamaluddin menghabiskan masa kecilnya di rumah kakek dan nenek dari pihak ibu. Mereka sering menceritakan kisah-kisah Nabi dengan tembang Jawa, yang membentuk karakter religius dan keinginannya untuk mendalami ilmu agama. Saat usia sekolah dasar (SR), beliau mulai mengaji di berbagai pesantren sekitar tempat tinggalnya, termasuk Pondok Selorejo dan Pondok KH Abdul Ghofur, adik neneknya.

Motivasi Menuntut Ilmu

Cinta KH Djamaluddin terhadap ilmu semakin kuat ketika ia sering menonton wayang kulit, khususnya lakon Raden Abimanyu yang berguru kepada Begawan Abiyoso. Inspirasi ini mendorongnya untuk belajar di Pesantren Tambakberas atas saran pamannya, Suhat. Sebelum berangkat, ia mendapatkan wejangan dari KH Abu Amar: "Jangan niat mondok untuk menjadi pintar, tetapi niatkan mencari ilmu yang bermanfaat."

Perjalanan Pendidikan di Tambakberas Pada tahun 1956, KH Djamaluddin memulai pendidikannya di Tambakberas. Meski mengalami keterbatasan ekonomi, semangat beliau tidak pernah surut. Selama pendidikan, ia dikenal sebagai sosok yang mandiri, bahkan sering hanya makan sederhana seperti nasi dengan garam. Setelah lulus Madrasah Ibtidaiyah (MI), ia melanjutkan ke Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum.

Selama di Muallimin, beliau menunjukkan kecemerlangan akademis dan kepribadian yang kuat. Di kelas III, beliau dipercaya untuk mengajar di Madrasah Wajib Belajar (MWB) dan menjadi ketua OSIS serta organisasi lainnya. Pada tahun 1964, beliau menyelesaikan pendidikannya dengan prestasi, langsung melompat dari kelas III ke kelas V.

Karier dan Kontribusi

KH Djamaluddin dikenal sebagai pendiri Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin di Tambakberas. Selain itu, beliau aktif mengajar di pondok putri Al-Fathimiyyah dan pondok putra Tambakberas. Beliau juga turut mendidik banyak santri, baik di lingkungan pesantren maupun komunitas lebih luas.

Peninggalan dan Warisan Sikapnya yang sederhana, semangat keilmuan, serta dedikasinya terhadap umat menjadikan KH Djamaluddin sebagai teladan bagi banyak santri. Beliau juga dikenal sebagai sosok wira'i, menjaga jarak dari politik praktis dan lebih fokus pada dakwah serta pendidikan.

Dengan keikhlasan dan kerja keras, KH Djamaluddin Ahmad meninggalkan warisan besar, tidak hanya bagi keluarga dan santri tetapi juga umat Islam di Indonesia. Semoga perjuangan beliau terus menginspirasi generasi mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar