Makna “Tafakkur selama satu jam saja adalah lebih utama daripada ibadah selama 60 tahun.”
(dikutib
dari terjemah kitab Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja)
Tafakkur adalah termasuk salah satu ibadah Qolbiyah, diantara ibadah-ibadah qolbiah antara lain; seperti keimanan, makrifat, tafakur, tawakkal, sabar, rojak, ridho dengan qodho dan qodar, cinta Allah ta’ala, taubat, dan membersihkan hati dari kotoran-kotoran, seperti; tamak, dan lainnya, maka lebih utama daripada ibadah-ibadah badaniah dzohiroh, bahkan lebih utama daripada sholat, karena telah ada keterangan hadis, “Tafakkur selama satu jam saja adalah lebih utama daripada ibadah selama 60 tahun.” Yang paling utama daripada semuanya adalah keimanan.
Jumhur (Mayoritas) ulama
mengatakan
bahwa sesungguhnya
tafakur atau berpikir-pikir dapat dilakukan dengan
lima
cara, yaitu:
1.
Tafakur tentang kekuasaan-kekuasaan
Allah. Tafakur
ini bisa menetapkan
penghadapan diri kepada
Allah dan meyakini-Nya.
2.
Tafakur tentang kenikmatan-kenikmatan Allah. Tafakur ini bisa
menghasilkan rasa cinta
kepada-Nya.
3.
Tafakur tentang janji Allah. Tafakur ini bisa menghasilkan rasa senang
beribadah kepada-Nya.
4.
Tafakur tentang ancaman Allah. Tafakur ini bisa menghasilkan rasa takut dari-Nya.
5.
Tafakur tentang
kecerobohan diri dari melakukan ketaatan. Tafakur ini menghasilkan rasa (malu) kepada Allah.
Syeh Ahmad bin Athoillah berkata,
“Termasuk tanda-tanda kematian
hati adalah kamu tidak memiliki rasa
susah atau
sedih karena ketaatan yang
kamu lewatkan dan
tinggalkan, dan kamu
tidak memiliki rasa kecewa atas kesalahan dosa yang
telah kamu lakukan.”
Ia
juga berkata, “Rasa sedih karena tidak melakukan ketaatan pada
waktu sekarang disertai tidak
adanya keinginan melakukan ketaatan
tersebut di waktu mendatang
adalah termasuk
salah satu tanda-tanda tertipu atau terpedaya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar