Namun, berbagai macam kejadian pada akhir-akhir ini menyadarkan kita, bahwa setelah negeri ini melepaskan diri dari penjajah, akan selalu ada penjajah-penjajah lain yang mencoba untuk merenggut kedamaian bangsa, memecah belah persatuan dan persaudaraan, mengadu domba antar ras, suku, dan agama. Tidak luput, mereka juga menyenggol kaum santri yang mereka anggap lugu dan konservatif.
Seorang santri bukan seorang yang selalu gegabah dalam mengambil sikap dan tindakan, namun mereka akan selalu menunggu petuah dan petunjuk oleh guru maupun kiyai. karena bagi santri seorang guru atau syaikh adalah harus lebih di utamakan dari pada kedua orang tua, hal itu demi untuk menggapai ilmu yang barokah dan bermanfaat, yang dapat mengantarkan seorang mukmin (orang yang beriman) menjadi orang yang semakin bertaqwa kepada Allah SWT yang tujuan paripurnanya adalah bahagia di akhirat yang kekal.
Dan sebagai bukti kita beriman kepada Allah, kita juga harus berjiwa Nasionalime atau cinta Tanah air, karena cinta Tanah Air merupakan sebagian daripada Iman "hubbul wathon minal Iman". berikut adalah dawuh Hadratus Syaikh KH. MASBUHIN FAQIH Gresik sebagai jawaban atas kegelisahan kalangan pesantren dalm menanggapi kekisruhan Negeri ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar